Annisa mengatakan, orang tersebut harus paham kalau emosinya tidak sehat. Dibandingkan mengeluarkannya dengan kekerasan, Annisa menyarankan untuk mengutarakannya kepada pasangan. Dengan komunikasi akan membantu hadapi perasaan yang bergejolak sehingga bisa mencari solusi.
![Leon Dozan dihadirkan dalam rilis kasus penganiayaan di Polres Jakarta Pusat, Jumat (17/11/2023) [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/11/17/62246-leon-dozan.jpg)
“Setelah menyadari, penting banget untuk mengelola emosinya, jadi balik lagi, kekerasan itu kan bentuk emosi yang tidak sehat. Nah kita perlu menyampaikan rasa cemburu lebih sehat yaitu menyampaikan ketidaksukaan kita terkait hal yang dilakukan, jadi belajar untuk komunikasikan,” sambungnya.
Sementara jika emosinya sudah berlebihan, Annisa justru menyarankan untuk pergi meninggalkan pasangan hingga menjadi tenang. Hal tersebut akan meredam emosi yang bergejolak sehingga tidak berlebihan.
Hal penting lainnya agar rasa cemburu tidak bergejolak yaitu menyadari kalau diri sendiri tidak sepenuhnya bisa memiliki orang lain. Artinya, meskipun sosok tersebut kekasih sendiri, bukan berarti seluruh kehidupannya menjadi milik pasangan.
Pasalnya, mereka juga punya kehidupan sendiri. Harus dipahami juga kalau tidak semua hal selalu berjalan sesuai yang diharapkan. Dengan begitu, rasa cemburu yang dirasakan tidak meledak-ledak.
“Penting menyadari kita tidak akan pernah sepenuhnya memiliki orang lain, itu juga penting, artinya, sama halnya kita punya diri sendiri, orang lain juga punya dirinya sendiri jadi enggak akan bisa mengontrol atau memiliki hubungan ideal yang kita harapkan,” jelas Annisa.
“Untuk meminimalisir rasa cemburu itu, kita juga harus menerima kadang suatu hal enggak selalu ada dalam kendali kita, sehingga bisa jadi lebih menerima,” pungkasnya.