Suara.com - Aldi Sahilatua Nababan ditemukan meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan di dalam kamar kosnya di Kuta Selatan, Bali. Bahkan publik rasanya bisa ikut bergidik ngeri dengan deskripsi jenazah yang dibeberkan kakak korban, Monalisa Nababan.
“Alat kelamin pecah dan mengeluarkan darah, sekujur tubuh lebam, mulut dan hidung mengeluarkan darah, engsel siku tangan bergeser,” tulis akun Instagram @monalisanababan_, dikutip pada Rabu (22/11/2023).
Kondisi inilah yang tampaknya membuat keluarga meyakini korban meregang nyawa akibat dibunuh. Bahkan dugaan ini disebutkan berkali-kali di caption unggahan Monalisa kala memohon bantuan Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Presiden Joko Widodo untuk mengusut kasus yang menewaskan sang adik.
Kini Polresta Denpasar selaku salah satu pihak yang terlebih dahulu mengusut kasus kematian Aldi ikut angkat bicara. Dikutip dari akun Instagram @polrestadenpasar, pihak kepolisian menceritakan kronologi hingga akhirnya jenazah korban ditemukan.
Baca Juga: Ibu Aldi Sahilatua Nababan Nangis Tak Diizinkan Lihat Autopsi, Polisi: Keluarga yang Awalnya Menolak
“Diketahui penemuan mayat tersebut pada Sabtu tanggal 18 November 2023 sekira pukul 08.30 WITA,” ungkap Polresta Denpasar di keterangan tertulisnya.
Kala itu pemilik kos, Nyoman Risup Artana (43), menaruh curiga karena ditemukannya banyak lalat hijau di sekitar kamar korban. Nyoman lalu mencoba mengetuk pintu kamar korban tetapi tidak ada tanggapan.
“Saksi juga melihat ada darah yang keluar dari bawah pintu kamar kos, melihat hal tersebut saksi langsung melapor ke Polsek Kuta Selatan,” ujar Polresta Denpasar.
“Setelah petugas Kepolisian datang dan kamar kos di buka dengan bantuan tukang kunci karena terkunci dari dalam, saat ditemukan korban dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kosnya,” sambungnya.
Saat itu, kondisi jenazah sudah sangat mengenaskan. Bahkan menurut polisi, jenazah sudah dalam proses pembusukan.
Baca Juga: Kematian Aldi Sahilatua Nababan Banyak Kejanggalan, Dokter Forensik Sumy Hastry Siap Turun Gunung
“Korban tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai, korban sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan,” tutur Polresta Denpasar.