Suara.com - Dua bocah asal Madura berinisial D dan MZ diamankan polisi lantaran tidak mengenakan helm ketika melintas di Semarang.
Menurut informasi yang beredar, kedua bocah tersebut berasal dari Madura. Mereka ingin ke Jakarta tanpa menggunakan helm dan kartu identitas.
Polisi yang melihat kedua bocah tersebut langsung menghentikan. Setelah diinterogasi, terkuak beberapa fakta menarik dari kedua bocah tersebut.
Adapun beberapa faktanya adalah sebagai berikut:
Baca Juga: Tolak Besaran Kenaikan UMP DKI Jakarta, Said Iqbal Marah ke Gubernur: Otakmu di Mana?!
1. Hanya membawa bekal 100 ribu
Diketahui, kedua bocah tersebut nekat berboncengan motor dari Madura dengan tujuan Jakarta hanya membawa bekal Rp100 ribu.
Uang tersebut pun mereka dapatkan dari memanjam ke tetangga. Sesampainya di Semarang, uang tersebut hanya tersisa Rp10.000 karena telah digunakan untuk membeli bensin dan makan di perjalanan.
2. Sempat kelaparan
Dengan bekal uang yang minim, kedua bocah tersebut mengaku jika sempat kelaparan. Demi menghemat, mereka hanya membeli mie instan ketika lapar.
Baca Juga: Baliho Kaesang Bertebaran di Berbagai Sudut Kota, Ini Alasan Satpol PP DKI Tak Kunjung Menurunkan
Kendati demikian hematnya, tetap saja uang tersebut tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka sepanjang perjalanan.
3. Pihak keluarga tidak tahu
Cukup mengherankan ternyata pihak keluarga tidak mengetahui atas tindakan kedua bocah tersebut. Pihak keluarga merasa terkejut ketika ditelpon oleh Kepolisian Tengaran.
Seketika itu pula, pihak keluarga langsung menjemput anak-anaknya ke Semarang.
4. Keluarga mengira penipuan
Pihak keluarga bocah berinisial MZ sempat terkejut dan mengira modus penipuan ketika ditelepon oleh polisi.
Untuk mencari tahu kebenaran, keluarga meminta video serta foto keberadaan dari bocah tersebut. Setelah dikirim video dan foto, barulah keluarga percaya dan langsung menjemput bocah tersebut.
5. Baru pertama kali ke Jakarta
Salah satu bocah berinisal (D) menuturkan jika dia bersama teman berinisial (MZ) belum pernah sama sekali ke Jakarta.
Sehingga perjalanan ini menjadi perjalanan pertama kalinya. Karena tidak mengetahui rute, mereka mengandalkan Google Maps.
Sementara pada malam hari mereka istirahat di sebuah gardu pinggir jalan daerah Tuban, Jawa Timur.
6. Tidak langsung dipulangkan
Meski sebelumnya orangtua ke dua bocah tersebut mengira penipuan, akhirnya mereka percaya dan langsung menjemput ke kantor polisi.
Kendati demikian, polisi tidak serta merta langsung mengizinkan mereka untuk membawa pulang kedua bocah tersebut sebab harus dibawa terlebih dahulu ke Mapolsek Pangarengan, Sampang, Madura.
Tujuannya adalah untuk dilakukan mediasi bersama orang tua agar kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari.
Pihak kepolisian juga mengimbau kepada kedua orang tua bocah tersebut untuk lebih berhati-hati lagi dalam mengawasi aktifitas mereka sehari-hari.
Kontributor : Damayanti Kahyangan