Suara.com - Aksi dua bocah asal Madura berinisial MZ (11) dan D (10) viral dan menghebohkan publik. Mereka nekat bersepeda motor ke Jakarta dengan modal GPS dan uang Rp100 ribu demi menemui temannya.
Perjalanan MZ dan D berjalan dengan lancar sebelum akhirnya keduanya diamankan oleh anggota Satlantas Polsek Tengaran di wilayah Pertigaan Klero, Semarang, Jawa Tengah.
Sekitar pukul 07.00 WIB, kedua bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) itu diamankan dan dibawa ke Mapolsek Tengaran lantaran tidak menggunakan helm, sepeda motor tanpa spion dan pelat nomor.
Diketahui, MZ dan D nekat melakukan perjalanan jauh tanpa persiapan matang. Mereka hanya mengenakan kaus dan celana pendek. Bahkan, keduanya hanya mengandalkan GPS untuk pergi ke Jakarta.
Baca Juga: Profil Sasti Tiktoker yang Dibuatkan Candi oleh Ayahnya, Ternyata Anak Sosok Terkenal
Kepada petugas kepolisian, dua anak asal Sampang, Madura itu menjelaskan jika penyebab mereka nekat bersepeda motor ke Jakarta adalah untuk menemui temannya yang tinggal di sana.
"Kedua bocah dan sepeda motornya dibawa ke Mapolsek Tengaran," kata Kapolsek Tengaran, AKP Supeno.
AKP Supeno juga turut menjelaskan kronologi kedua anak tersebut pergi dari rumah menggunakan sepeda motor. Diketahui, MZ dan D pergi ke Jakarta tanpa izin ke orang tua.
Mereka berangkat dari Sampang, Madura pada Minggu (19/11/2023) pukul 13.00 WIB. Hingga akhirnya pada Senin pagi keduanya ditangkap dan diamankan oleh pihak Polsek Tengaran.
Setelah sempat diamankan di Mapolsek Tengaran, kedua bocah tersebut langsung dijemput oleh orang tuanya pada Senin (21/11/2023) malam.
Baca Juga: Resmi Berpisah, Inara Rusli Masih Rahasiakan Perceraiannya dengan Anak-anak
"Kondisi anak sehat, biasa saja, makan juga terjamin. Kedua anak tersebut teman bermain. Bilangnya mau menemui temannya di Jakarta, mereka juga tidak pamit ke orangtua," kata Supeno.
Saat bertemu dengan orang tua dari kedua bocah tersebut, anggota polisi di Mapolsek Tengaran memperingatkan agar selalu mengawati anak-anaknya, apalagi saat mengendarai sepeda motor.
"Orangtua berterima kasih, mereka juga tidak ditilang. Kami berpesan agar harus diawasi ketat, kalau belum 17 tahun jangan diberi izin menaiki sepeda motor," ucap Supeno.