Bidan Dwi dan Klinik Alifa Tutup Akun Media Sosial, Ngeri Digeruduk Apa Hilangkan Jejak?

Rabu, 22 November 2023 | 12:28 WIB
Bidan Dwi dan Klinik Alifa Tutup Akun Media Sosial, Ngeri Digeruduk Apa Hilangkan Jejak?
Sosok bidan Dwi (Kolase)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sosok bidan Dwi Yunita belakangan menajdi perbincangan publik. Pasalnya dia disebut sebagai bidan yang menangani bayi laki-laki dari pasangan Erlangga Surya Pamungkas dan Nisa Armila di Klinik Alifa Tasikmalaya.

Putra dari Erlangga sendiri dilahirkan di klinik tempat bidan Dwi bekerja. Bayi tersebut yang lahir dengan berat 1,7 kg itu meninggal usai mendapatkan perlakuan buruk dari klinik, mulai dari dimandikan, tidak dirujuk ke NICU, hingga dijadikan konten newborn photoshoot tanpa izin orangtua.

Kini kasusnya viral, bidan Dwi sontak menonaktifkan media sosial miliknya. Bidan Dwi diketahui menutup akun Instragamnya.

Bukan hanya Bidan Dwi, akun Instagram milik Klinik Alifa Tasikmalaya juga diprivat selama berita tersebut viral.

Baca Juga: Gercep Bikin Konten Meski Bayi Prematur, Bidan Klinik Alifa Tasikmalaya Malah Tidur Usai Bantu Ibu Melahirkan

Diketahui bahwa bidan Dwi sendiri merupakan salah satu pendiri klinik Alifa. Dia mendirikan dengan sang suami, Andi Irawan yang kini menjabat sebagai direktur di klinik tersebut.

Viral bayi prematur dijadikan konten newborn photography (Instagram/nadiaanastasyasilvera)
Viral bayi prematur dijadikan konten newborn photography (Instagram/nadiaanastasyasilvera)

Perlakuan Buruk Bidan Dwi ke Bayi Erlangga

Menurut Erlangga, istrinya datang ke Klinik Alifa pada Senin (13/11/2023) sekitar pukul 16.00 WIB. Nisa kala itu diantar oleh kakak kandungnya.

Kedatangan Nisa tak berlangsung lama, sebab dia disuruh pulang dengan alasan baru pembukaan dua. Padahal menurut Erlangga, Nisa sudah lemas dan kehabisan tenaga.

Nisa akhirnya pulang, namun kembali ke klinik diantar oleh Erlangga. Sayangnya, mereka kembali mendapatkan perlakuan tak menyenangkan.

Baca Juga: Profil Bidan Dwi Yuliani, Sosok yang Diduga Tangani Bayi Prematur Meninggal di Klinik Alifa Tasikmalaya

Bidan Dwi malah disebut sibuk main ponsel ketimbang memberikan edukasi pada istrinya.

"Tepat pada pukul 22.00 WIB istri saya melahirkan, pada saat proses melahirkan bidan tidak berhenti main handphone, dan yang lebih parahanya, bidan jaga tersebut malah menjadikan istri saya bahan praktik kepada mahasiswa yang sedang praktik di klinik tersebut," tulis Erlangga di surat laporannya.

Saat lahir, anak Nisa dan Erlangga beratnya hanya mencapai 1,7 kilogram tanpa diberi tahu berapa tingginya. Berat bayi di bawah 2,5 kilogram sendiri masuk kategori bayi dengan berat kurang yang harus dipantau.

Keesokan harinya, pada pukul 07.00 WIB bayi yang lahir dengan berat badan kurang itu dimandikan oleh bidan dalam jangka waktu yang sangat lama.

"Pukul 08.30 anak saya selesai dimandikan, yang jadi pertanyaan saya, apakah bayi 1,7 kg bisa dimandikan? lalu bidan memberitahu bahwa anak dan istri saya diperbolehkan pulang," ungkap Erlangga.

Hal ini yang kemudian membuat Erlangga bingung karena kondisi bayinya yang sudah bisa bisa pulang padahal dilahirkan prematur.

Dalam kepulangan itu, sang bayi tidak diberikan surat kepulangan atau keterangan sehat. Ia hanya diminta diperiksa kembali 3 hari kemudian, tetapi itu pun tanpa dilengkapi surat.

Akhirnya keluarga membawa Nisa dan anaknya pulang. Sayangnya pada pukul 21.00 detak jantung sang bayi terhenti. Keluarga kemudian kembali ke Klinik Alfia, namun tempat yang mengklaim buka 24 jam itu malah tutup.

Sempat ada pihak klinik yang datang dan menyatakan bahwa bayi Erlangga meninggal dunia. Namun, orang tersebut tiba-tiba menghilang hingga keluarga menangis histeris karena tidak ada yang memberikan penjelasan.

Sementara itu, besoknya lagi yakni pada Rabu (15/11/2023), kakak Erlangga mendatangi Klinik Alifa untuk meminta klarifikasi dari bidan terkait, Dwi Yunita.

"Bidan Dwi sembunyi tidak mau keluar dan menemui kakak saya," tulis Erlangga.

Setelah ditelusuri, rupanya bayi itu dijadikan model konten. Padahal, seharusnya ia berada di inkubator selama kurang lebih 7 hari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI