Suara.com - Klinik Alifa yang berlokasi di Tasikmalaya, Jawa Barat sedang menjadi sorotan publik karena diduga melakukan malpraktik terhadap seorang bayi yang baru lahir sampai mengakibatkan korban meninggal dunia.
Diviralkan melalui akun Instagram @nadiaanastasyasilvera, klinik khitan modern dan persalinan itu diduga melakukan pemotretan newborn tanpa izin kepada orang tua. Padahal bayi tersebut diduga memerlukan perawatan intensif di inkubator karena berat badan di bawah rata-rata.
Namun tak hanya itu, Kilnik Alifa juga diduga pernah sembarangan memberikan dosis obat kepada pasien anak yang dirawatnya. Hal ini seperti diungkap oleh salah seorang pengguna jasa Klinik Alifa yang menuliskan ulasannya di Google.
“Amat sangat kecewa,” begitulah yang disampaikan akun Irma Indriani sekitar 3 minggu lalu. Tampak Irma juga memberikan bintang satu atas pelayanan Klinik Alifa yang juga menjadi faskes BPJS-nya.
“Kemarin hari Selasa anak saya panas tinggi. Diberi 2 resep obat. Setelah diminum obat tersebut, panasnya masih naik turun. Meskipun turun juga di angka 37,4,” tulis Irma seperti dikutip pada Selasa (21/11/2023).
Bukannya membaik, malah kondisi anak Irma memburuk di hari kedua yakni mencapai 39,3 derajat Celsius.
“Di bawa langsung ke IGD, ternyata obat tersebut tidak sesuai dengan anak saya. Dokter di RS pun keheranan kok bisa sampai tidak sesuai dosisnya. Mau obat itu habispun panasnya ga akan turun,” jelas Irma.
“Alhamdulillah tidak sampai dirawat, cuman dikasih beberapa resep obat, satu kali minum obat demam pun langsung turun. Cukup di saya, semoga tidak terjadi lagi kepada pasien lain,” lanjutnya.
Di sisi lain, Instagram Klinik Alifa kini sudah diubah menjadi private. Hal ini membuat warganet tampak menggeruduk akun TikTok Klinik Alifa dan menuliskan banyak kritikan terhadap bidan yang diduga melakukan malpraktik terhadap bayi yang baru lahir.
Baca Juga: Bayi Prematur di Tasikmalaya Meninggal Dunia Diduga Karena Dijadikan Model Konten Klinik