Suara.com - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mendesak agar pemerintah Indonesia mau menerima dan menolong para pengungsi Rohingya.
Ia juga turut mengkritisi sikap sekelompok warga di Aceh yang menolak ratusan pengungsi Rohingya. Usman Hamid menyebut jika aksi tersebut menunjukkan kemunduran nilai kemanusiaan di Indonesia.
"Respons kalangan yang menolak ratusan pengungsi Rohingya dan meminta pengembalian mereka ke negara asal adalah respons tak bertanggungjawab. Itu mencerminkan kemunduran nilai kemanusiaan," tulis Usman melalui akun Instagram-nya @/usmanham_id, dikutip Selasa (21/11/2023).
"Padahal banyak masyarakat Aceh sebelumnya justru menunjukkan kemurahan hati dan rasa kemanusiaan kepada pengungsi Rohingya yang mencari selamat setelah berlayar penuh dengan perahu seadanya di laut yang berbahaya," lanjutnya.
Baca Juga: Aktivis, Sejarawan hingga Akademisi Desak Negara Tulis Ulang Sejarah Kasus Pelanggaran HAM Berat
Lebih lanjut, melalui akun Instagram pribadinya, Usman Hamid juga turut meluapkan kegetirannya saat mengetahui banyak pengungsi Rohingya yang terdiri dari anak-anak dan bahkan bayi kini terombang-ambing di perairan Aceh.
"Banyaknya keluarga, termasuk bayi dan anak-anak kecil, yang berusaha mencari keselamatan itu sungguh memilukan. Mereka berada dalam bahaya ekstrem di laut dan membutuhkan penyelamatan segera," ungkap Usman.
Ia pun kembali menegaskan bahwa pemerintah harus membantu pengungsi Rohingya yang berdatangan ke Indonesia. Entah itu menyediakan tempat berlindung, memberikan bantuan kemanusiaan, dan beberapa hal lainnya.
"Pemerintah pusat dan pemerintah Aceh wajib untuk segera dan tanpa syarat menyelamatkan mereka, mengizinkan mereka turun, menyediakan bantuan kemanusiaan, keselamatan dan tempat berlindung. Mereka adalah saudara kita sesama manusia," pungkasnya.
Tak lama usai diunggah, unggahan ini langsung dibanjiri beragam komentar dari netizen. Sayang, banyak netizen yang justru melonterkan komentar kontra atas apa yang disampaikan oleh Usman Hamid.
Baca Juga: 'Mereka yang Dilumpuhkan', Kesaksian Aktivis Papua Dijerat UU ITE dan Pasal Makar
"Share location rumah, Pak. Nanti saya foward ke pengungsinya biar bisa Bapak tampung," komentar netizen.
"Tampung di rumah Bapak aja ya," timpal netizen lain.
"Ya sudah bawa aja mereka ke rumah Anda. Pasti ada alasan kenapa warga Aceh kali ini menolak. Toh dari dulu Aceh selalu menerima mereka, ada sebab ada akibat. Kalau posisi Anda jadi warga Aceh juga pasti bakal menolak juga," ujar netizen lain.
"Share location rumah Bapak. Nanti kami kirimkan mereka ke sana," komentar netizen lainnya lagi.