Suara.com - Kasus KDRT yang dialami Dokter Qory Ulfiyah hingga kini masih menjadi sorotan. Pasalnya, warganet tidak menyangka kalau sang suami, Willy Sulistio melakukan kekerasan kepada istrinya tersebut.
Namun, selain dari kasus KDRT tersebut, hal yang menjadi sorotan adalah sang suami yang sempat mencari Dokter Qory. Willy Sulistio sebelumnya membuat laporan terkait hilangnya Dokter Qory. Suaminya mengaku, ia khawatir dengan istrinya itu.
Hal tersebut yang membuat warganet bingung, jika ia peduli, mengapa Willy Sulistio melakukan kekerasan kepada Dokter Qory. Bukan hanya itu, bahkan Dokter Qory.
Melihat hal tersebut, Psikolog Klinis & Co-Founder Ohana Space, Veronica Adesla, M.Psi. menjelaskan, pada dasarnya pelaku KDRT memang sering manipulatif. Mereka biasanya akan memanipulasi dan mengendalikan perasaan korban dengan kata-kata manis biar korban selalu luluh dengannya. Bahkan, korban bisa merasa bersalah dari kejadian yang terjadi.
Baca Juga: Dari Mana Sumber Penghasilan Willy Sulistio Selain dari Gaji Dokter Qory?
“Pelaku KDRT seringkali menggunakan manipulasi psikologis, memanipulasi emosi perasaan korban untuk mengendalikan korban, memastikan korban tidak akan pergi meninggalkannya. Membuat korban bersimpati atau berempati terhadapnya dan membuat korban merasa tidak berdaya, dan juga merasa bersalah sekalipun yang melakukan kesalahan adalah pelaku,” ungkap Veronica saat dihubungi Suara.com, Senin (20/11/2023).
“Berbagai kata-kata yang mungkin dilontarkan adalah’karena aku sayang kamu’, ‘aku tidak bisa hidup tanpa kamu’, ‘kalau aku sampai marah itu karena kamu orang yang penting untuk aku’, dan sebagainya,” sambungnya.
Hal tersebut akan membuat korban luluh. Padahal, pelaku nantinya akan kembali mengulangi hal serupa. Bahkan hanya dengan sebuah masalah sepele. Oleh sebab itu, meskipun suaminya mengaku sayang dan khawatir saat Dokter Qory hilang, ada kemungkinan ia lakukan KDRT kembali.
“Berbagai manipulasi ini bisa meluluhkan hati korban dan mungkin untuk sejenak hubungan mereka membaik namun tidak lama kemudian konflik bisa muncul kembali karena masalah sepele dan kemudian kekerasan terulang lagi. ini disebut dengan siklus KDRT,” jelas Veronica.
Sementara itu, baru-baru ini dikabarkan Dokter Qory berencana mencabut laporan untuk kasus KDRT suaminya itu. Hal ini juga dikonfirmasi oleh Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara.
Baca Juga: Makan Satu Bungkus Mi Instan Dibagi Berlima, Dokter Qory Termenung Tatap Anak-anak
"(Mau cabut laporan) betul, sementara baru penyampaian lisan ke kami," ujar AKP Teguh.