Suara.com - Pengungsi muslim dari suku Rohingya jadi sorotan masyarakat Indonesia, karena berbondong-bondong mendatangi pesisir Aceh untuk meminta perlindungan setelah berlayar dari Bangladesh. Pertanyaannya, dari mana sih asal usul suku Rohingya?
Tak main-main, jumlah pengungsi muslim Rohingya tembus 40 orang. Suku Rohingya ini datang melalui dua pesisir Aceh yaitu Bireuen dan Pidie.
Namun dari yang awalnya diterima, kini masyarakat Aceh menolak kedatangan para pengungsi itu karena tidak taat aturan dan melakukan tindakan kriminal.
"Kesimpulan kita bersama, masyarakat dengan tegas menolak kehadiran pengungsi Rohingya ke daratan. Warga tidak bisa menerima lagi," ungkap Kepala Desa Pulo Pineung, Mukhtaruddin kepada awak media.
Baca Juga: Pengungsi Rohingya Berulah, Bikin Warga Lokal Jengah
Menariknya, bukan hanya di Aceh tempat yang dijadikan muslim Rohingya sebagai tempat mencari suaka, tapi juga beberapa negara tetangga Myanmar seperti Bangladesh dan negara Asia Tenggara lainnya.
Tapi dari mana sih kira-kira asal usul suku Rohingya?
Melansir situs resmi Rohingya Culture Center, Selasa (21/11/2023) disebutkan jika Rohingya merupakan salah satu suku yang ada dan tinggal di Burma atau yang saat ini dikenal sebagai Myanmar. Pada 1785 silam Burma dikuasai etnis atau suku mayoritas yaitu Bamar.
Tapi etnis ini dikenal sangat menindas, yang akhirnya pada 1799 membuat banyak suku lainnya meninggalkan Burma untuk menghindari penindasan Bamar.
Rohingya ini juga dikenal sebagai suku asli Arakan yang sangat mematuhi ajaran Buddha, tapi banyak yang tidak menyadari keberadaan suku Rohingya yang menganut ajaran Islam, yang akhirnya muslim Rohingya jadi minoritas dan jadi pembeda dengan yang beragama Buddha.
Baca Juga: Seram! Tidak Ada Obat dan Minim Air, Pengungsi Palestina Rentan Terkena Penyakit Infeksi Mematikan
Menariknya saat Burma atau Myanmar dijajah Inggris, saat itu penjajah malah memiliki muslim menempati posisi administratif. Alhasil, penduduk Burma yang penganut Buddha mendorong gerakan nasionalisme untuk menjadikan Myanmar sebagai negara merdeka.
Asal Mula Penindasan Muslim Rohingya di Myanmar
Setelah dijajah Inggris, kemudian beralih dengan penjajahan Jepang, otomatis Muslim Rohingya dianggap pro Inggris tersingkirkan dan terjadinya kekerasan dan perang antar komunitas etnis, dan penyebab perang antara agama Budha dan warga muslim Rohingya.
Mirisnya lagi, Inggris juga memberikan modal muslim Rohingya dalam hal senjata dan semakin memperparah kekerasan antar perang saudara yang terjadi di negara tersebut. Apalagi warga Buddha tetap percaya, bahwa tempat tinggalnya merupakan tanah kelahiran nenek moyangnya.
Selanjutnya pada 1948 Myanmar merdeka dari Inggris, setelah merdeka Burma atau Myanmar menolak mengakui muslim Rohingya sebagai warga negara yang sah.
Namun muslim Rohingya bergabung dengan negara Pakistan terbentuk. Namun pada 1971 terjadi perang pembebasan Bangladesh yang hasilnya membuat beberapa muslim Rohingya mencari perlindungan ke negara tetangga, termasuk kembali ke Myanmar.
Tapi karena penduduk Buddha takut jumlah yang pengungsi terlalu banyak, akhirnya pemerintah Myanmar kembali mengusir lebih dari 200.000 muslim kembali ke Bangladesh, termasuk di antaranya penduduk muslim Rohingya.
Terluntang lantungnya muslim Rohingya ini akhirnya pergi ke berbagai negara untuk mencari suaka dan tempat tinggal, termasuk di antaranya Indonesia khususnya di wilayah Aceh.