Tidak hanya itu, galon guna ulang memiliki elastisitas saat putus yang lebih besar yaitu 100-150 persen dibanding galon sekali pakai yang hanya 70 – 130 persen. Menurut Nugraha, hal ini membuat galon guna ulang itu lebih elastis dibanding galon sekali pakai sehingga lebih tahan pecah atau retak.
Hal senada disampaikan Pakar Polimer Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmad Zainal Abidin. Dia menegaskan bahwa galon sekali pakai lebih beresiko jika terkena sinar matahari dibanding galon guna ulang. Hal itu karena galon sekali pakai memiliki temperatur transisi gelas (Tg) yang jauh lebih rendah dibanding galon guna ulang. “Inilah yang membuat galon sekali pakai itu akan lebih berisiko jika terkena sinar matahari ketimbang galon guna ulang,” ujarnya.
Disebutkan, galon sekali pakai itu sudah rontok kekuatannya hanya dengan temperatur 80 derajat Celcius saja. Sementara, galon guna ulang baru rontok pada suhu 150 derajat Celcius. Begitu juga jika terjadi benturan saat pendistribusiannya, menurut Zainal, galon sekali pakai lebih beresiko dibanding galon guna ulang.
Hal itu disebabkan galon sekali pakai lebih cepat rusak jika terjadi benturan, sedang galon guna ulang lebih awet.
“Galon sekali pakai lebih lemah dan lebih tidak kuat. Sehingga, kalau terguncang, lebih banyak zat-zat kimia dari galon sekali pakai yang terlepas ke produknya,” tukasnya.
Pakar Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Eko Hari Purnomo, dan Ivan Hadinata Rimbualam dari Teknik Kimia ITB juga menegaskan bahwa galon guna ulang relatif tahan panas. Eko menyampaikan galon guna ulang itu digunakan untuk wadah air minum salah satunya karena sifat tahan panasnya itu. Selain itu, galon guna ulang juga keras, kaku, transparan, dan mudah dibentuk.
Hal senada disampaikan Ivan Hadinata Rimbualam dari Teknik Kimia ITB yang juga spesialis supply chain di Perusahaan FMCG Multinasional. Dalam blognya dia menulis Polikarbonat adalah suatu kelompok polimer termoplastik yang mudah dibentuk dengan menggunakan panas. Plastik ini memiliki banyak keunggulan, yaitu ketahanan termal dibandingkan dengan plastik jenis lain, tahan terhadap benturan dan sangat bening.
“Plastik Polikarbonat lebih kuat dan dapat digunakan pada suhu tinggi,” ujarnya.
Baca Juga: Pakar Ungkap Keamanan Kandungan Polikarbonat Pada Air Minum Dalam Kemasan