Suara.com - Dokter Qory disebut berencana untuk mencabut laporannya terhadap sang suami, Willy Sulistio. Sebelumnya, Dokter Qory telah melaporkan suaminya itu ke polisi atas tuduhan Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT).
Dokter Qory yang menjadi tulang punggung keluarga selama ini dianiaya oleh suaminya. Bukan hanya ditendang dan dipukul, leher Dokter Qory pernah diinjak oleh sang suami. Ibu tiga anak itu juga sempat diancam pakai pisau dapur.
Namun, entah mengapa kini Dokter Qory justru berubah pikiran. Lantas apa alasan Dokter Qory ingin cabut laporan KDRT pada sang suami? Simak penjelasan berikut ini.
Alasan Dokter Qory Ingin Cabut Laporan KDRT
Baca Juga: Berencana Cabut Laporan KDRT Willy Sulistio, Galang Dana Buat Dokter Qory Dibatalkan
Pihak Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) mengungkap alasan Dokter Qory ingin mencabut laporan KDRT yang dilayangkan pada suaminya. Mereka menyebut Dokter Qory sangat menyayangi sang suami sehingga tak rela dipenjara.
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara membenarkan terkait adanya kabar rencana pencabutan laporan polisi oleh Dokter Qory. Senada dengan pihak P2TP2A, polisi menyebut Dokter Qory masih sayang pada sang suami.
"Sementara baru penyampaian lisan, belum ada penyampaian tertulis pada kami terkait rencana pencabutan laporan," kata AKP Teguh Kumara pada Senin (20/11/2023).
"Yang kami tahu memang yang kami lihat dan kami komunikasikan dengan Dokter Qory. Kemarin terjadi kekerasan itu memang karena dipicu emosi yang memuncak," sambung dia.
Walau demikian, kasus KDRT yang menimpa korban Dokter Qory hingga kini masih berjalan. Dokter Qory dan suaminya pun belum dipertemukan.
Baca Juga: Bucinnya Dokter Qory Jadi Korban Kekerasan Willy Sulistio Sejak Kuliah, Temannya Sampai Geregetan
"Sampai saat ini masih bergulir. Jadi asumsi kami perkara masih lanjut karena masih belum ada pencabutan secara tertulis," ucap AKP Teguh Kumara.
Batal Terima Bantuan Dana
Akibat keinginan untuk mencabut laporan KDRT, Dokter Qory dipastikan batal menerima sumbangan dana dari netizen. Padahal sebelumnya penulis naskah sekaligus influencer Jenny Jusuf tengah mengupayakan penggalangan dana untuk Dokter Qory lewat kitabisa.com. Namun setelah adanya niatan Dokter Qory mencabut laporan KDRT, Jenny Jusuf memastikan penggalangan dana itu dibatalkan.
"Pengumpulan dana untuk membantu membiayai hidup dr. Qory & anak-anaknya resmi dibatalkan ya guys. Agak sedih, tapi ini keputusan terbaik," kata dia lewat akun X @jennyjusuf
"Terima kasih banyak utk Team @kitabisacom yang sudah membantu mempersiapkan fundraising selama berhari-hari. Your help is much appreciated," sambung Jenny Jusuf ketika menanggapi berita Dokter Qory berniat bebaskan suaminya.
Jenny Jusuf juga mengomentari kasus KDRT yang dialami Dokter Qory. Dia meminta netizen untuk berempati, bukan menghina sang dokter karena berniat mencabut laporan KDRT.
"Dari sekian kasus KDRT yang pernah aku jumpai, dr. Qory adalah yang paling pelik. Ini sama sekali bukan soal bucin. Mari berempati. Kalau gak bisa bantu, minimal kirim doa bukan malah ngetawain/nge-judge. You never know what someone is going through until you walk in their shoes," kata Jenny Jusuf.
Keadaan Dokter Qory
Ketua P2TP2A Euis Kurniasih menjelaskan tentang kondisi Dokter Qory yang hingga kini masih didampingi relawan pendamping dan psikolog. Kondisi Dokter Qory disebut memang belum sepenuhnya stabil.
"Masih diberi penguatan agar beliau bisa memberi keputusan terhadap yang berjalan saat ini dengan baik. Kondisi (Dokter Qory) masih belum stabil, kadang dia inginnya begini kadang ingin hal berbeda. Makanya tetap ditunggui psikolog dan relawan termasuk anak-anaknya," kata Euis Kurniasih.
Meski demikian, Dokter Qory sudah sedikit lega dan senang ketika dipertemukan dengan ketiga anak-anaknya. "Hari kemarin Qory kelihatan senang karena bisa bertemu anak-anaknya, karena sejak awal melapor ada semacam kekhawatiran tentang kondisi anak-anaknya," beber Euis Kurniasih.
Awal Mula Kisah Dokter Qory Viral
Kisah pilu Qory Ulfiyah Ramayanti (37), dokter asal Bogor, Jawa Barat, yang mengalami KDRT belum lama ini viral di media sosial. Nama Dokter Qory ramai diperbincangan setelah sang suami, Willy Sulistio (39) mengumumkan kabar hilangnya istrinya itu dari rumah sejak Senin (13/11/2023). Willy menyebut Qory pergi dari rumah tanpa membawa barang apa pun, baik ponsel maupun dompet.
Kamis (16/11/2023), polisi justru menemukan Dokter Qory yang melaporkan suaminya terkait kasus KDRT. Qory berada di rumah aman Dinas Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) selama dikabarkan menghilang. Qory berlindung selama tiga hari sejak Senin sampai Rabu di rumah aman P2TP2A karena takut dengan suaminya, Willy Sulistio.
Polisi telah menerima hasil visum Dokter Qory yang menjadi korban KDRT oleh suaminya, Willy Sulistio. Berdasar hasil visum, sang dokter mengalami luka memar pada bibir atas sebelah kiri, lengan atas kanan, lengan atas kiri, paha kanan, dan pinggul sebelah kanan.
Kepolisian menerangkan bahwa luka yang dialami Dokter Qory itu disebabkan oleh tindakan Willy yang memukul wajah dan kepala korban dengan tangan kosong. Tak jarang Willy juga menendang kaki, paha, menginjak leher Qory serta menakut-nakuti dengan pisau secara berulang kali.
Adapun pisau itu digunakan untuk mengancam bahkan sempat ditaruh di punggung belakang Qory. Sehingga Qory yang sedang hamil 6 bulan itu merasa ketakutan hingga melarikan diri mencari perlindungan.
Kontributor : Trias Rohmadoni