Ia menjabat beberapa posisi strategis di TNI AU, salah satunya dengan menjadi Parit Opslat Irjenau (2011). Fairlyanto akhirnya ditugaskan di Padang sebagai Danlanud pada 2011.
Dua tahun setelahnya, ia pindah tugas ke Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara (Sekkau) dan menjabat sebagai Kepala Dinas Operasi (Kadisops).
Setelah itu, ia pindah ke Lanud Abdulrachman Saleh dan juga menjabat sebagai Kadisops.
Fairlyanto ini juga memegang beberapa jabatan lainnya hingga yang terbaru adalah Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Stafsus KSAU). Berikut adalah daftar riwayat jabatan Fairlyanto:
- Komandan Wing (Danwing) Udara 2 pada 2016
- Kepala Pusat Olah Yudha (Kapusoyu) Sekkau
- Danlanud Raden Sadjad
- Sekretaris Dinas Operasi dan Latihan TNI Angkatan Udara (Sesdisopslatau)
- Danlanud Abdul Rachman Saleh
Insiden jatuhnya dua pesawat TNI AU Super Tucano
Fairlyanto dimutasi tak lama setelah insiden jatuhnya dua unit Super Tucano yang mengudara di bawah komando Lanud Abdulrahman Saleh yang berbasis di Jawa Timur.
Pesawat Super Tucano dengan nomor TT-3111 dan TT-3103 sempat hilang kontak sekitar pukul 11.18 WIB, Kamis (16/11/2023) usai lepas landas dari Lanud Abdulrahman Saleh.
Nahas, kedua pesawat tersebut ditemukan jatuh di Pasuruan.
Keempat penerbang yang mengemudikan kedua pesawat tersebut seluruhnya meninggal dunia. Adapun mereka adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan, Kolonel Adm Widiono, Kolonel Pnb Subhan, dan Mayor Pnb Yuda A. Seta.
Kontributor : Armand Ilham