Hati-Hati Polarisasi: Mari Dewasa Dalam Berdemokrasi

Senin, 20 November 2023 | 16:11 WIB
Hati-Hati Polarisasi: Mari Dewasa Dalam Berdemokrasi
Ilustrasi tiga Bacapres dan Bacawapres di Pilpres 2024. (Suara.com/Ema)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menjelang Pemilu 2024 meski belum masuk masa kampanye ternyata dunia politik di Indonesia sudah diselimuti banyak polemik. Bahkan, polemik jelang Pilpres ini semakin menguat karena dibumbui drama-drama yang dibuat dari beberapa pihak.

Tak ayal jika publik di media sosial turut terbawa arus. Bahkan, tak sedikit penggiringan opini yang dilakukan oleh beberapa oknum.

Tentu saja hal itu melahirkan kicaun di media sosial yang dibalut dengan emosi yang sudah memanas. Kondisi seperti ini tentu sangat rentan dengan istilah polarisasi.

Lantas apa itu polarisasi dan dampaknya? Berikut ulasannya.

Apa Itu Polarisasi Politik?

Polarisasi politik memang sudah tak asing lagi terdengar di telinga. Dalam KBBI polarisasi merupakan pembagian atas dua bagian atau lebih pihak yang berlawanan.

Dalam buku yang berjudul 'Dasar-Dasar Ilmu Politik' Miriam Budiardjo menjelaskan kalau polarisasi politik merupakan istilah yang merujuk pada pandangan masyarakat terhadap politik yang mereka punya. Polarisasi ini dapat terjadi karena perbedaan pandangan dan keyakinan terhadap isu politik tertentu.

Selain itu, Faris Budiman Annas dalam artikel opininya membahas bahwa polarisasi terjadi ketika masyarakat terpecah dalam dua kubu yang berlawanan. Entah itu dalam kebepihakan, ideologi, kepercayaan, atau kebijakan.

Polarisasi akan mudah terjadi saat masyarakat dihadapakan pada sebuah isu seperti perbedaan prinsip dengan kelompok lain. Yang mana kelompok yang satu cenderung menganggap pandangan kelompok lain itu salah.

Baca Juga: Istilah 'Pesta Demokrasi' yang Dipopulerkan Soeharto, Dianggap Aneh?

Dampak Polarisasi Politik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI