Suara.com - Komandan Lanud Abdulrachman Saleh, Marsma Fairlyanto diberhentikan dari jabatannya. Pencopotan jabatan tersebut diduga berkaitan dengan kecelakaan yang terjadi pada dua pesawat EMB 314 Super Tucano di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, beberapa hari lalu.
Kecelakaan pesawat tersebut menyebabkan empat prajurit yang sedang bertugas gugur. Usai insiden tersebut terjadi, jabatan Fairlyanto diganti oleh Marsma TNI Firman Wirayuda. Fairlyanto dimutasi ke tempat baru yakni sebagai Staf Khusus Kepala Staf TNI Angkatan Udara atau KSAU.
Pemberhentian dan pengangkatan yang terjadi di lingkungan TNI saat ini telah menimbang usul dari tiap-tiap matra, yakni surat dari Kepala Staf TNI angkatan darat, laut dan udara yang dilayangkan pada bulan Oktober lalu. Serta hasil sidang Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi (Wanjakti) pada 29 September 2023 serta pertimbangan pimpinan TNI.
Menurut peneliti senior Imparsial dan Ketua Centra Initiative, Al Araf, pergantian Danlanud Abdulrachman Saleh kemungkinan besar berkaitan dengan kecelakaan dua pesawat EMB 314 Super Tucano di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Bisa jadi hal tersebut merupakan suatu cara dari Panglima TNI untuk mengevaluasi bawahannya.
Baca Juga: Tim Investigasi Fokus Cari FDR Pesawat Super Tucano Jatuh di Pasuruan
Al Araf berharap bahwa investigasi terhadap peristiwa kecelakaan tersebut dapat dilakukan secara menyeluruh dan transparan terkait kondisi pesawat maupun proses pengadaannya. Dirinya menilai menteri Pertahanan dan Panglima TNI juga memiliki tanggung jawab atas kejadian ini, karena kecelakaan pesawat jenis EMB 314 Super Tucano sudah pernah terjadi sebelumnya, pada 2016.
Profil Singkat Mantan Danlanud Abdulrachman Saleh
Marsekal Pertama TNI Fairlyanto merupakan seorang perwira tinggi TNI-AU yang sejak 19 November 2023 mengemban jabatan baru sebagai Staf Khusus KSAU. Ia adalah pria kelahiran Bandung, Jawa Barat pada 24 Juli 1970.
Fairlyanto menempuh pendidikan militernya di Akademi Angkatan Udara daan berhasil lulus tahun 1994. Ia tercatat sebagai penerbang pesawat OV-10 Bronco.
Suami dari Laitun Ni’ma ini memulai kariernya di dunia kemiliteran sejak tahun 1994. Jabatan yang pernah diduduki salah satunya sebagai Sesdisopslatau Mabes AU Jakarta.
Baca Juga: Ini Spesifikasi Pesawat TNI AU yang Jatuh di Pasuruan, Punya Kemampuan Pengintaian!
Pria 53 tahun ini juga sempat menjabat di Lanud Abdulrachman Saleh diantaranya sebagai Danskadron 21, Kadisops dan Danwing 2. Sebelum menjadi Staf Khusus KSAU, Failyanto menduduki jabatan sebagai Komandan Lanud Abdul Rachman Saleh.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama