Suara.com - Siswa SMP Negeri 7 Kota Bekasi, MA (13) mendadak meninggal dunia usai bermain permainan Kuda Tomprok di sekolahnya pada Jumat (17/11/2023) lalu.
Kejadian ini bermula ketika MA dan teman-temannya sedang menunggu jam pelajaran usai dan bersiap untuk melaksanakan ibadah salat jumat di ruangan kelasnya. MA dan teman-temannya berinisiatif untuk bermain Kuda Tomprok dan MA diduga menjadi salah satu orang yang berada di bagian atas tubuh teman-temannya.
Namun, permainan tersebut menjadi malapetaka bagi MA lantaran ia mengalami cedera akibat terjatuh dari tubuh temannya. MA pun sempat pingsan dan mulutnya mengeluarkan busa hingga harus dilarikan ke Rumah Sakit Primaya Bekasi Selatan.
Namun sayang, nyawa MA tak bisa tertolong lantaran dugaan adanya cedera di bagian kepala belakang. Dari kasus ini, setidaknya ada 11 orang teman MA yang terlibat dalam permainan ini.
Baca Juga: Klarifikasi Sekuriti yang Paksa Cabut Bendera Palestina Milik Pemotor
"Kami mendapatkan informasi bahwa ada sekitar 12 orang anak-anak yang ikut bermain kuda tomprok ini," ungkap Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jupriono dalam keterangannya pada Jumat (17/11/2023) kemarin.
Permainan Kuda Tomprok ini sendiri sudah menjadi salah satu permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak-anak hingga remaja, terkhususnya para anak laki-laki.
Lalu, apa sebenarnya permainan Kuda Tomprok ini?
Permainan Kuda Tomprok ini memang bermula dari ide anak-anak sekolah yang biasa dimainkan waktu istirahat atau jam kosong. Permainan ini memiliki peraturan harus ada dua tim yang terdiri dari tim atas dan tim bawah.
Setiap tim biasanya terdiri dari 5 hingga 6 orang pemain. Tugas dari tim atas adalah melewati dan melompati tubuh temannya yang menjadi tim bawah.
Baca Juga: Larang Pengendara Motor Pasang Bendera Palestina, Seorang Security Summarecon Bekasi Dipecat
Tim atas harus menjaga keseimbangan tubuh satu timnya. Sedangkan untuk tim bawah bertugas untuk membungkuk dan menjaga kuda-kuda mereka agar bisa menahan beban tubuh tim atas dan seolah-olah menjadi kuda.
Di setiap tim, akan ada pemimpin yang bertugas untuk berdiri di depan susunan kuda dari teman-temannya. Tim yang jatuh atau gagal mempertahankan kuda-kudanya akan kalah. Sementara itu, tim yang berhasil bertahan akan menjadi pemenang.
Jika tim atas jatuh, maka mereka akan beralih menjadi tim bawah dan tim bawah menjadi tim atas. Permainan ini pun termasuk permainan berbahaya karena rawan cedera, terlebih lagi bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.
Kasus tewasnya MA akibat permainan Kuda Tomprok ini pun disoroti banyak pihak. Namun keluarga MA memilih untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan.
Kontributor : Dea Nabila