Semakin berkembangnya bisnis yang dilakukannya, ia akhirnya mampu mengakuisisi PT Semen Cibinong melalui perusahaannya yang bernama PT Tirta Mas.
Hashim kemudian menanamkan beberapa saham miliknya di Bank Niaga dan Bank Kredit Asia. Namun, kariernya tidak selalu berjalan mulus. Pada tahun 2002, Hashim ditahan karena diduga melanggar Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). Dana kredit seharusnya digelontorkan ke kreditor ternyata digelontorkan ke grupnya sendiri.
Kemudian, ia bangkit kembali. Bersama dengan sang kakak, Hashim membeli pabrik Kiani Kertas, perusahaan eks-bob Hasan yang bermarkas di Kalimantan Timur. Ia juga memperluas bisnisnya ke berbagai sektor perkebunan dan hutan, tambang batubara, dan ladang migas.
Berdasarkan laporan Forbes 2012, disebutkan bahwa Hashim Djojohadikusumo sebagai salah satu orang terkaya di Asia dengan kekayaan mencapai US$ 850 juta.
Dalam dunia politik, Hashim Djojohadikusumo ikut bergabung dengan sang kakak Prabowo Subianto. Ia bisa disebut merupakan pemasok dana untuk keperluan politik sang kakak. Mulai dari mendirikan Partai Gerindra sampai dengan kegiatan Pilkada dan Pilpres. Hashim sendiri merupakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa