Suara.com - Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan diketahui masih menjalani perawatan di Singapura. Selama proses pemulihannya di sana, Luhut dijenguk oleh sejumlah pejabat dunia, termasuk di antaranya Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk urusan Iklim, John Kerry.
Luhut kaget karena seorang John Kerry rela datang jauh dari AS untuk melihat kondisinya. Dia menyebut Kerry dan pejabat lain yang datang bukan hanya ingin tahu kondisi dirinya, tapi juga memberikan rasa hormat pada Presiden Jokowi. Simak profil John Kerry utusan Joe Biden yang jenguk Luhut di Singapura berikut ini.
Profil John Kerry

John Kerry adalah senator dari Massachusetts dan calon Demokrat untuk jabatan presiden pada tahun 2004. Dia kalah dari George Walker Bush.
Kerry telah menjadi senator selama 20 tahun dan dia juga telah menjabat sebagai wakil gubernur Massachusetts di bawah Michael Dukakis pada tahun 1983 - 1985. Pada 1 Februari 2013, Kerry ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri AS, menggantikan Hillary Rodham Clinton.
Kerry dilahirkan dengan nama John Forbes Kerry pada 11 Desember 1943 di Denver, Colorado sehingga kini berusia 79 tahun. Dia adalah putra seorang petugas layanan karier asing. Kerry dibesarkan dalam keluarga Katolik dan Kerry dibesarkan dalam keluarga Katolik dan menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di luar negeri.
Setelah lulus dari Yale University, Kerry bertugas di Vietnam dan merupakan penerima Silver Star, Bronze Star dengan Combat V (untuk keberanian) dan tiga Purple Hearts. Sekembalinya ke Amerika, Kerry mendirikan Vietnam Veterans of America dan menjadi juru bicara Vietnam Veterans Against the War.
Pada tahun 1971 di usianya yang ke-27, Kerry mengoordinasi pawai protes dari sekitar seribu veteran Vietnam di Washington, di mana dia memberikan orasi di hadapan Senat Komite Hubungan Luar Negeri. Orasi itu melambungkan nama Kerry ke tingkat nasional, membuatnya terkenal sebagai pemimpin baru yang kuat dari gerakan antiperang.
Setelah itu, Kerry kuliah di Boston College Law School. Usai lulus, Kerry bekerja di kantor Jaksa Wilayah di Massachusetts dan melakukan praktek swasta. Pada tahun 1982, dia terpilih jadi Letnan Gubernur negara bagian Massachusetts.
Kerry memasuki Senat dengan reputasi sebagai seorang pria yang penuh keyakinan. Dia membantu memberi jaminan kesehatan bagi jutaan warga dengan penghasilan rendah. Dia telah berjuang untuk meningkatkan pendidikan masyarakat, melindungi lingkungan alam dan memperkuat perekonomian Amerika.
Baca Juga: Kondisi Terkini Luhut Di RS Singapura: Rambut Perlu Disemir Ulang
Hingga kemudian Kerry terpilih menjadi Senator Amerika Serikat 2 tahun kemudian dan terpilih kembali pada tahun 1990, 1996 dan 2002. Pada tahun 2004, Kerry menjadi wakil dari partai Demokrat untuk maju sebagai calon presiden, dengan mengkritik kebijakan luar negeri pemerintahan Bush sebagai jurus kampanyenya, terutama dalam penanganan dari perang Irak.