Suara.com - Baru-baru ini, media sosial Twitter tengah digemparkan tentang kabar hilangnya dokter Qory dalam kondisi hamil enam bulan.
Kabar tersebut disampaikan langsung oleh sang suami melalui akun @qory20 yang merupakan akun pribadi milik dokter Qory sendiri.
Unggahan tersebut menuai berbagai respons dari warganet. Ada yang prihatin, tapi tak sedikit pula yang menyalahkan sang suami.
Pasalnya, sang suami menjelaskan bahwa dokter Qory pergi setelah terjadi pertengkaran. Sehingga, netizen merasa ada yang janggal dan diduga telah terjadi KDRT.
Tak luput, beberapa akun yang mengaku teman dekat Qory pun membeberkan jika dokter Qory memang kerap mendapat tindakan kasar dari sang suami.
Menurut informasi yang beredar menyebut dokter Qory juga sebagai tulang punggung keluarga yang bekerja di beberapa klinik sekaligus.
Sementara sang suami hanya diam di rumah merawat ketiga anaknya. Selain itu, suami juga sering antar jemput dokter Qory untuk bekerja.
Setelah kabar tersebut viral, pihak kepolisian langsung dengan cepat mengambil langkah dan akhirnya menemukan Qory pada Jumat, (17/11/2023).
Ternyata dokter Qory pergi ke Dinas Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan anak (P2TP2A) untuk meminta perlindungan karena dia adalah korban KDRT.
Baca Juga: Belajar Dari Kisah Dokter Qory, Psikolog Ungkap Cara Lepas dari KDRT
Lebih prihatin lagi, dokter Qory berjalan kaki dari rumahnya menuju P2TP2A, meski dalam kondisi mengandung enam bulan.