Suara.com - Sosok Qory Ulfiyah alias Dokter Qory berhasil menyita perhatian publik setelah kabur dari suaminya, Willy karena diduga jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Bahkan seolah terlihat peduli, setelah Dokter Qory kabur Willy malah minta bantuan netizen untuk mencari istrinya. Hasilnya banyak yang menduga Willy bersikap manipulatif, agar terlihat ia peduli pada istrinya tapi kuat dugaan bakal kembali melakukan tindakan serupa.
Sehingga alih-alih membiarkan Dokter Qory ditemukan, netizen juga malah menginginkan perempuan yang sedang hamil 6 bulan itu sama sekali tidak ditemukan oleh suaminya. Apalagi netizen percaya jika Dokter Qory sudah berusaha ingin lepas dari perilaku KDRT yang dipercaya sebagai lingkaran setan alias siklus yang berulang.
Beruntung, saat ini Willy sudah ditetapkan sebagai tersangka KDRT dan ditahan di Polres Bogor agar tidak melakukan perbuatan serupa. Apalagi tindakan KDRT bukanlah delik aduan melainkan tindakan kejahatan alias kriminal umum.
"Bagus kalau korban sudah berani memutus rantai dengan keluar dari sistem yang biasanya seperti lingkaran setan. Bahkan kerap trauma yang dialami anak-anak memanifestasi dalam siklus kehidupan mereka kelak. Netizen harus jeli menanggapi pelaku KDRT. Kalau punya info di mana korban, jangan asal bocorkan," ungkap @TyasZain.
"Seorang yang habis melakukan kejahatan biasanya berusaha menutupi dengan membuat kesan kata-kata manis, memuja korban, seolah relasinya dengan korban baik dan harmonis. Hati-hati, penjahat umumnya manipulatif. Bersembunyi di balik kata khilaf, tapi balik lagi KDRT adalah siklus berulang," papar @WidyoLita yang juga seorang dokter.
Melansir National Legal Service, Jumat (17/11/2023) menyebutkan bukan hal aneh jika pelaku KDRT bisa mengendalikan pasangannya melalui manipulasi. Perilaku ini disampaikan untuk mengaburkan antara benar dan yang salah dalam pikiran korban.
Perilaku manipulatif adalah tindakan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kekuasaan atau mempengaruhi emosi dan mental orang lain. Tujuan manipulasi adalah untuk mengendalikan orang lain, agar segala sesuatu bisa berjalan seperti yang diinginkan.
Berikut ini tanda-tanda hubungan sudah dimanipuasi yang perlu diwaspadai:
Baca Juga: Sempat Viral di X, Dokter Qory Sudah Diamankan di Polres Bogor
1. Pembohongan dan Ketidakjujuran
Seorang manipulator mungkin sering menggunakan pembohongan atau menyembunyikan fakta untuk mencapai tujuannya. Mereka bisa menciptakan cerita atau mengubah kenyataan untuk menguntungkan diri sendiri.
2. Pengendalian Emosional
Manipulator sering mencoba mengendalikan emosi pasangan mereka dengan memanfaatkan perasaan bersalah, rasa takut, atau ketergantungan emosional. Mereka bisa memanipulasi emosi untuk mendapatkan respons yang diinginkan.
3. Isolasi Sosial
Manipulator mungkin berusaha mengisolasi pasangan mereka dari keluarga atau teman-teman, menciptakan ketergantungan yang lebih besar pada diri mereka sendiri. Ini dapat membuat pasangan merasa terisolasi dan lebih mudah dikendalikan.
4. Penghinaan dan Kritikan Berlebihan
Seorang manipulator mungkin secara terus-menerus mengkritik atau merendahkan pasangan mereka untuk merusak rasa percaya diri dan meningkatkan ketergantungan emosional.
5. Manipulasi Finansial
Manipulator bisa menggunakan kontrol atas keuangan untuk membatasi kemandirian finansial pasangan mereka. Mereka mungkin menghambat akses ke dana atau sumber daya keuangan lainnya.
6. Ancaman dan Intimidasi
Ancaman atau intimidasi dapat menjadi alat yang digunakan oleh manipulator untuk memaksa pasangan mereka melakukan sesuatu yang diinginkan atau menghentikan perilaku yang tidak diinginkan. Ini bisa mencakup ancaman fisik, emosional, atau finansial.
7. Pergeseran Tanggung Jawab
Manipulator mungkin cenderung memindahkan tanggung jawab atas kesalahan atau masalah kepada pasangan mereka. Mereka mungkin berusaha membuat pasangan merasa bersalah atau bertanggung jawab atas segala sesuatu yang salah dalam hubungan.
8. Penghindaran Pertanggungjawaban
Seorang manipulator seringkali menghindari pertanggungjawaban atas tindakan mereka dan mungkin mencoba mengalihkan perhatian dari perilaku mereka dengan menyalahkan orang lain.
9. Pemaksaan Kehendak
Seorang manipulator mungkin berusaha memaksa pasangan mereka untuk mematuhi keinginan mereka dengan mengancam, memanipulasi, atau menggunakan kekuatan fisik atau emosional.
10. Perubahan Identitas atau Nilai
Manipulator dapat mencoba merubah identitas atau nilai-nilai pasangan mereka untuk sesuai dengan keinginan mereka sendiri, bukan membiarkan pasangan menjalani kehidupan sesuai keinginan dan nilai mereka sendiri.