Ini Spesifikasi Pesawat TNI AU yang Jatuh di Pasuruan, Punya Kemampuan Pengintaian!

Jum'at, 17 November 2023 | 13:46 WIB
Ini Spesifikasi Pesawat TNI AU yang Jatuh di Pasuruan, Punya Kemampuan Pengintaian!
Ini Spesifikasi Pesawat TNI AU yang Jatuh di Pasuruan, Punya Kemampuan Pengintaian! (tangkap layar/ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua pesawat tempur ringan milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara atau TNI AU, jenis Super Tucano TT-3103 dan TT-3111 jatuh di Pasuruan. Kedua pesawat ini diklaim memiliki kemampuan andal untuk misi pengintaian sampai penumpasan dalam pemberontakan. Berikut spesifikasi pesawat TNI AU yang jatuh di Pasuruan. 

Kepala Penerangan Kodam Brawijaya Kolonel Infanteri Rendra Dwi Ardhani mengungkapkan bahwa pesawat jenis Tucano ini jatuh sekitar pukul 12.00 WIB. Diketahui, pesawat ini jatuh di area ladang penduduk. 

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari situs resmi TNI AU, Indonesia mempunyai 16 pesawat Super Tucano, bernama EMB-314 Super Tucano. Diketahui, pesawat ini dibeli dari pabrikan jet yang berasal dari Brasil, Embraer, pada tahun 2012. Jet-jet tersebuy ditempatkan pada bagian Skadron 21 Abd Malang. 

Armada itu saat ini bertugas menggantikan pesawat OV-10F Bronco yang sebelumnya telah di-grounded lantaran usianya sudah tua. EMB-314 Super Tucano memiliki dua versi, antara lain tipe A-29ALX (kursi tunggal) dan juga AT-29B (kursi ganda). Jet dengan tipe kursi ganda bisadigunakan sebagai elemen pesawat latih lanjutan, dan versi seperti itulah yang dimiliki TNI AU. 

Baca Juga: Jatuh Di Pasuruan, Berikut Spesifikasi Pesawat Super Tucano Milik TNI-AU

Spesifikasi Pesawat Tempur Taktis TNI AU Super Tucano: 

1. Karakteristik umum 

• Kru: Satu pilot ditambah dengan satu navigator 

• Payload: dengan berat 1.550 kg 

• Panjang: dengan ukuran 11,42 meter 

Baca Juga: Detik-detik Jatuhnya 2 Pesawat Super Tucano Tewaskan 4 Perwira TNI AU Di Pasuruan

• Lebar sayap: 11,14 meter 

• Area sayap: 19,4 meter persegi 

• Tinggi: 3,9 meter 

• Maksimal berat lepas landas: 5.400 kg 

• Berat kosong: 3.200 kg 

• Powerplant: 1 × Pratt & Whitney Canada PT6A-68C turboprop, 1.600 hp (1.193 kW) 

2. Spesifikasi 

• Kecepatan maksimum: 590 km/jam 

• Stall kecepatan: 148 km/jam 

• Cruise speed: 520 km/jam 

• Rentang: 1.330 km 

• Ferry kisaran: 2.855 km 

• Ketahanan: 8 jam 40 menit 

• Memerangi radius: 550 km 

• Senjata: Bom BINC-300, BLG-252 

• Tingkat panjat: 24 m/s 

• Layanan langit-langit: 10.668 meter. 

Diketahui, pesawat tempur dengan tipe Super Tucano ini mempunyai dua senapan mesin. Dua senapan mesin itu berada di sebelah sayap kiri dan kanan. 

Lalu pesawat tempur ini mempunyai lima buah cantelan. Terdapat dua yang berada di sayap kiri dan kanan, sementara yang satunya lagi ada di badan pesawat. Seluruh cantelan tersebut dipasang dengan bom sejenis Mk 81 dan Mk 82, peluncur roket, serta bom berpemandu laser. 

Update Terbaru Pesawat TNI AU yang Jatuh di Pasuruan 

Kadispen AU Marsma Agung Sasongkojati membeberkan informasi terbaru terkait dua pesawat TNI AU tempur jenis Super Tucano terjatuh dan juga terbakar di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur pada Kamis (16/11/2023). 

Saat ditemui di Lanud Abd Saleh Malang, Marsma Agung mengungkapkan bahwa ada empat korban akibat dari kecelakaan pesawat itu. Korban-korban ini, antara lain Letkol PNB Sandhra Gunawan yang bertugas sebagai pilot di pesawat tipe TT-3111 dan Kolonel ADM Widiono. Kemudian yang ada di pesawat TT-3103 Mayor Pnb Yuda A. Seta bertugas sebagai pilot dan dibelakangnta ada Kolonel PNB Subhan. 

Dari korban itu, Marsma Agung memastikan bahwa sampai saat ini terdapat tiga jenazah yang sudaj berhasil ditemukan. Kemduian satu diantaranya masih dalam proses pencarian. 

"Mayor Pnb Yuda A. Seta, Kolonel PNB Subhan dan Kolonel ADM Widiono sudah ditemukan jenazahnya. U
Kemudian untuk Letkol PNB Sandhra Gunawan masih dalam proses pencarian," ungkap Marsma Agung dalam sesi konferensi pers di Lanud Abd Saleh, pada Kamis (16/11/2023). 

Lebih lanjut, dia menjelaskan tentang kronologi jatuhnya dua pesawat tempur itu. Pesawat yang lepas landas dari Skadron Lanud Abd Saleh Malang itu, melakukan sesi latihan penerbangan formasi. Jumlah pesawat yang melakukan latihan, yaitu empat pesawat dan delapan crew pesawat. 

"Sudah ada rute yang telah direncanakan dan mengalami lost contact pada pukul 11.18 WIB setelah lepas landas 10.51 WIB," jelasnya. 

Tak lama setelag, dua pesawat lain berhasil mendarat di Lanud Abd Saleh Malang kemudian dua lainnya lost contact. Lanjut Marsma Agung, pihaknya mendaoatkan laporan jika ada pesawat tempur yang terjatuh di area Gunung Bromo, Pasuruan. 

"Dua pesawat terjatuh di lokasi yang berbeda, meskipun masih satu area," katanya. 

Sekarang ini, untuk ketiga jenazah yang berhasil dievakuasi akan dibawa ke Abd Saleh Malang. Sementara, untuk pencarian satu korban lainnya, pihak TNI AU telah menerjunkan tim dengan pencarian menggunakan Helikopter. 

"Kami kirim beberapa tim ke lokasi. Ini di dua area, satunya sedikit sebelah selatan," pungkasnya. 

Demikianlah spesifikasi pesawat TNI AU yang jatuh di Pasuruan. Semoga bermanfaat! 

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI