Suara.com - Dokter Qory masih menjadi topik perbincangan hangat usai ia dinyatakan kabur dari rumah oleh suaminya. Beberapa hari lalu, sang suami yang bernama Tio Willy meminta bantuan melalui media sosial X milik Qory, @Qory20 agar istrinya yang sedang hamil 6 bulan bisa ditemukan.
Namun, tak sedikit warganet yang curiga karena Willy tidak memberikan ciri-ciri umum istrinya. Ia justru menuliskan bahwa Qory cantik dan bersuara lembut. Untuk itu, ia dicurigai telah melakukan hal yang merugikan sang dokter sampai memilih kabur.
Kabar baiknya, saat ini Qory diketahui telah ditemukan dan tengah berada di Polres Bogor. Meski begitu, publik masih menyoroti sikap-sikap mencurigakan Willy yang disebut abusive. Hal ini diketahui dari beberapa orang yang mengaku mengenal sang dokter.
Sikap Mencurigakan Suami Dokter Qory
Sebuah akun X mengatakan bahwa temannya di salah satu rumah sakit di Bogor pernah mewawancarai Qory. Ia menyebut suami Qory manipulatif. Kemudian, ada hal yang menurutnya aneh, di mana Qory kerap menanyakan gajian diberikan pada pukul berapa.
"Temen gue kebetulan pernah interview dia buat jadi dokter di salah satu RS di Bogor. Qorynya sih mau kerja keras, tapi lakinya manipulatif. Pas interview dr. Qory nanya kalau gajian jam berapa, umumnya kan tanggal aja cukup. Ini pasti ada beban finansial banget kalo gini," tulis akun @nakama******.
Lebih lanjut, dugaan manipulasi yang dilakukan suami Qory antara lain berupa menganggap ibu istrinya punya maksud tertentu dalam menyekolahkan anaknya ke kedokteran. Yakni, untuk penggugur kewajiban sebagai orang tua. Rincian kerjaan juga didikte oleh Willy sehingga Qory ditolak.
"Suaminya manipulasi dr. Qory untuk nganggep kalo ibunya sekolahin dia di kedokteran cuma penggugur kewajiban sbg orang tua. Dia jadi jauh sama Ibunya. Detail kerjaan pun dia gak bisa ngambil keputusan krn di dikte suaminya yang soktau itu. Jadilah gak keterima kerja di RS tsb," lanjutnya.
Akun tersebut juga membongkar cicilan yang selama ini hanya dibebankan kepada Qory. Buruknya lagi, Willy malah seperti menguasai dengan tidak mengizinkan istrinya membawa atau belajar menyetir mobil. Alasannya karena sang dokter bisa diantar jemput.
"Rumah kontraknya dibayar sama dr. Qory 3 mio/bln, cicilan mobil 2,7 mio yg kaga d bolehin dr. Qorynya bawa. Ga boleh bisa nyetir.. Waktu itu mah dr. Qory bilangnya suaminya bilang,"ngapain nyetir" segala.. kan ada aku yg selalu bisa antar jemput"."