14 Bukti Kacaunya Konser Coldplay di Jakarta, Bikin Penonton Kecewa

Jum'at, 17 November 2023 | 10:24 WIB
14 Bukti Kacaunya Konser Coldplay di Jakarta, Bikin Penonton Kecewa
14 Bukti Kacaunya Konser Coldplay di Jakarta, Bikin Penonton Kecewa [Suara.com/Rena Pangesti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Konser Coldplay Indonesia sukses digelar di Stadion Gelora Bung Karno pada Rabu malam, (15/11/2023). Meskipun berhasil menghibur puluhan ribu penggemarnya, konser itu dilaporkan memiliki sejumlah kendala. Berikut deretan kacaunya konsel Coldplay di Jakarta

Sejumlah netizen ramai-ramai melaporkan berbagai masalah yang mereka alami menjelang pelaksanaan konser Coldplay di Jakarta malam tadi. Sepanjang Rabu (15/11/2023) malam sampai Kamis (16/11/2023), beberapa video, foto, cerita, dan unggahan dari netizen ramai berseliweran di media sosial yang mengungkap tentan kekecewaan mereka terhadap jalannya konser Coldplay di Jakarta. 

Deretan Kacaunya Konser Coldplay di Jakarta 

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut beberapa kekacauan yang dirasakan penggemar menjelang penampilan Coldplay di GBK: 

Baca Juga: Menyusuri Jejak Nyeker Chris Martin Coldplay yang Viral di Stasiun LRT Dukuh Atas

1. Pemegang tiket asli tidak bisa scan 

Masalah tiket asli tidak bisa discan atau dipindai oleh sistem terjadi pada konser Coldplay. Dari sejumlah video yang beredar di media sosial beberapa penggemar pemegang asli tiket konser Coldplay di Jakarta, mengaku kecewa tidak bisa masuk karena kode di dalam tiket mereka sudah tidak bisa digunakan. 

Tiket dengan harga jutaan rupiah itu saat dipindai menunjukkan bahwa sudah digunakan oleh orang lain, beberapa jam sebelum konser dimulai. Alhasil mereka pun tidak bisa masuk ke dalam venue. Padahal kode tiket yang mereka tunjukkan merupakan tiket asli. 

Ditambah lagi nama si pemilik juga terpampang jelas di tiket itu, selain itu mereka juga hadir ketika penukaran tiket. Pihak panitia diklaim juga tidak memberikan solusi apapun terkait permasalahan itu.  

2. Alur ticketing berantakan dan kurangnya stall makanan 

Baca Juga: Me and Who? Viral Lima Wanita Dilamar Pacar di Konser Coldplay Jakarta

Jauh-jauh hari sebelum Coldplay konser di Indonesia, pihak promotor mengklaim bahwa persiapan konser band asal Inggris ini sudah cukup matang. Akan tetapi, di hari H penyelenggaraan konsernya masih banyak kekurangan. Salah satunya yaitu alur penukaran tiket yang berantakan dan minimnya stall untuk menjual makanan, hal ini pun membuat para penonton kecewa. 

Bahkan menurut pengakuan netizen, tak sedikit penggemar yang pingsan sebelum konser dimulai lantaran kelelahan dan lapar sebab tidak adanya stall makanan yang memadai. Situasi semakin buruk karena antrian penukaran tiket yang sangat panjang, sehingga membuat penonton kelelahan. 

3. Penipuan Calo 

Bukan hanya tentang koordinasi promotor dan kekacauan sistem pada ticketing saja, banyaknya kasus penipuan terhadap tiket konser Coldplay juga ramai diperbincangkan. Tak tanggung-tanggunh, kasus penipuan tiket konser Coldplay di Jakarta menjadi yang terbesar hingga mencapai Rp 15 miliar. 

Penipuan mencapai milirian rupiah ini diduga dilakukan oleh seorang wanita yang bernama Ghisca Debora Aritonang. Dia diduga telah melakukan penipuan terhadap para calon pembelinya dengan iming-ijihh menjual tiket bayangan, dan merotasi sebanyak 100 tiket yang disebut miliknya hingga menjadi 8000 tiket. 

Saat ini, Ghisca dikabarkan kabur dan sebelumnya ia telah menyetorkan uang hasil penipuannya ke salah satu bank di Belanda. Saat ini, para korbannya pun telah melaporkan kasus penipuan ini ke kantor polisi. Banyak dari mereka mengaku sangat sedih dan murka karena gagal menonton band kesayangan. 

4. Tertipu calo dengan sistem COD 

Tak hanya penipuan senilai milirian rupiah yang dilakukan oleh Ghisca, tak sedikit pula penggemar Coldplay yang turut ditipu oleh calo dengan dalih pembayaran penuh maupun penukaran tiket yang dilakukan dengan sistem COD (Cash on delivery). 

Diketahui, banyak korban penipuan tiket ini berasal dari luar Pulau Jawa, di mana mereka rela membayar jutaan rupiah demi mendapatkan tiket melalui calo agar dapat menonton Coldplay. Namun sayangnya, banyak dari calon penonton yang tertipu lantaran sang calo tidak biss memberikan tiket dan membawa kabur uang mereka. 

Penipuan dengan modus akan bertemu langsung dengan calon pembeli di venue, namun kenyataannya hal itu tidak terjadi. Akibatnya, calon penonton pun tidak mendapatkan tiket sehingga memilih untuk menonton konser Coldplay dari luar GBK. 

5. Pagar pembatas dijebol penonton tanpa tiket 

Kekacauan lain juga terjadi saat ratusan penggemar berusaha untuk menjebol pagar pembatas di salah satu pintu masuk di GBK. Video ketika para penonton berusaha membobol untuk masuk ke venue itu pun diunggah oleh akun X dengan akun @/ZeGrave. 

Melalui unggahan video tersebut, terlihat ratusan penonton kompak berlarian dan mencoba masuk ke dalam venue, mereka berusaha untuk menjebol pagar pembatas. Situasi ratusan penonton tanpa tiket yang berusaha menyusup itu pun juga sempat membuat para petugas keamanan di lokasi konser kewalahan.  

6. Pengelolaan penonton 

Tak hanya masalah ketika akan masuk ke dalam venue saja yang menjadi masalah. Namun ketika sudah berhasil masuk ke dalam kawasan stadion utama juga ada beberapa masalah. Salah seorang netizen melaporkan jika penempatan jalur untuk dilewati olehbpenonton sesuai dengan jenis tiketnya tidak rapih. 

Sehingga kondisi itu membuat banyak penonton saling bertabrakan dan berdesakan saat memasuki area dalam stadion. Ditambah lagi sejumlah kendala yang dirasakan oleh penonton untuk masuk ke dalam venue. 

7. Penonton dilarang masuk karena wristband habis 

Para penonton yang memiliki tiket asli juga banyak yang protes lantaran dilarang masuk ke area konser Coldplay oleh pihak panitia. Alasannya yaitu karena para penonton tersebut tidak memakai wristband yang ditetapkan menjadi syarat utama untuk bisa masuk ke dalam venue. 

Padahal hal ini dikarenakan pihak panitia ticketing mengumumkan bahwa wristband telah habis. Miss komunikasi ini pun sontak langsung memicu kemarahan dari para penggemar Coldplay yang menilai bahwa kesiapan wristband merupakan tanggungjawab penuh pihak panitia. 

8. Gate ditutup tanpa konfirmasi  kepada para penonton  

Kacaunya konser Coldplay juga tak lepas dari aksi protes dari sejumlah penonton yang tidak bisa masuk ke dalam venue. Hal ini juga disebabkan karena menjelang waktu konser, panitia penyelenggara mengklaim bahwa gate sudah ditutup. 

Adanya peraturan tersebut sebelumnya tidak diumumkan kepada para penonton. Alhasil banyak dari mereka yang mengira bahwa konser Coldplay tidak ada jam close gate. 

9. Punya kenalan orang dalam bisa masuk venue 

Tak sampai di situ, kacaunya konser Coldplay di Jakarta juga disebabkan karena banyaknya oknum orang dalam yang memasukkan kenalannya secara cuma-cuma atau tanpa tiket. Hal ini diperkuat dengan pengakuan salah satu warganet. 

Dia mengaku bahwa banyak oknum yang menggunakan kenalan atau orang dalam untuk dapat masuk ke dalam venue konser Coldplay. Sosok orang dalam tersebut diduga adalah bagian dari promotor PK Entertainment. 

"Gue di festival sempet ke double scan terus pakai ada close gate tapi orang dalam PK (Promotor) bisa masukin orang gitu aja," tulis akun X @/cansdos. 

10. Gate tiket ultimate dengan harga Rp 11 juta jebol 

Para penonton yang berada di CAT 1 yang kebanyakan membeli tiket Ultimate dengan harga Rp 11 juta juga melakukan protes, ketika ada beberapa penonton yang bmenjebol pagar untuk daoat masuk ke dalam kawasan CAT 1. 

Berdsarkan unggahan netizen, ratusan penonton terlihat berlarian menuju gate CAT 1 untuk mencoba masuk tanpa memiliki tiket. Video detik-detik jebolnya gate tiket Ultimate atau CAT 1 ini pun terekam kamera salah satu penonton dengan akun X @/gitanisme. 

"Sumpah sumpah lari semua, takut. Gate ultimate jebol guys," ucap pemilik akun @/gitanisme di video tersebut. 

11. Pengguna kursi roda tidak dapat tempat 

Konser Coldplay dengan konsep ramah penonton disabilitas ini juga menjadi permasalahan bagi para penonton yang menggunakan kursi roda. Sebelumnya, pihak promotor memang telah membedakan antrian bagi penggemar yang menggunakan kursi roda. 

Akan tetapi kenyataannya, para penonton yang memakai kursi roda banyak yang tak mendapatkan tempat layak untuk menonton band yang divokalisi Chris Martin itu. Banyak dari mereka ditempatkan di ujung tribun. Kondisi ini pun membuat mereka kesulitan untuk bergerak serta tidak bisa menikmati saat menonton konser.  

12. Antre air minum hingga berjam-jam 

Coldplay selama mengadakan konsee mereka mengususng konsep ramah lingkungan, sehingga hal inj membuat banyak penonton memilih untuk membawa botol minum sendiri. Peraturan ini juga sesuai dengan imbauan dari pihak promotor PK Entertainment di media sosialnya. 

Pasalnya, pihak promotor juga sudah bekerjasama dengan salah satu perusahaan air minum untuk menyiapkan stasiun pengisian air minum isi ulang di beberapa titik di GBK. 

Namun dalam memenuhi kebutuhan air minum bagi para penonton, terjadi ketidaksiapan dari pihak panitia. Kondisi ini juga membuat para penonton harus mengantri hingga berjam-jam hanya demi mendapatkan sebotol air mineral secara gratis. 

13. Drama driver ojol vs sekuriti GBK 

Kekacauan tidak hanya terjadi di dalam venue, namun juga di luar lokasi stadion. Hal ini bermula saat para driver ojek online beradu mulut dengan pihak keamanan atau sekuriti di GBK. Sebab para driver ojol telah memenuhi pinggir jalan GBK sejak sore hari. 

Diketahui, para driver ojol tersebut sudah menunggu sejak seore dengan harapan mereka bisa mendapatkan penumpang setelah konser Coldplay selesai digelar. Akan tetapi situasi itu terjyata membuat sekuriti kewalahan dalam mengatur lalu lintas di kawasan GBK karena parkir liar yang dilakukan oleh para driver ojol. Dari situlah lantas terjadi gesekan antara para driver ojol dengan sekuriti GBK. 

14. Bubaran sulit 

Seperti halnya yang terjadi di beberapa konser bermassa puluhan ribu, akses untuk keluar dan bubaran penonton kerap kali mengalami masalah. Terutama terkait lalu lintas yang macet luar biasa di kawasan konser. 

Hal ini juga terjadi saat konser Coldplay di Jakarta, di mana para penonton kesulitan ketika hendak membubarkan diri. Kondisi ini diperparah dengan kawasan GBK yang sangat macet. 

Demikianlah ulasan tentang deretan kacaunya konsel Coldplay di Jakarta. Semoga hal ini bisa menjadi bahan evaluasi bagi pihak promotor konser, agar lebih siap ketika hendak mengadakan konser dengan massa yang berjumlah besar.  

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI