Sehabis menamatkan studinya, Braverman menjadi anggota Panel Penasihat Keuangan Jaksa Agung tahun 2010-2015. Kala berkarier di kejaksaan, arah haluan politik Braverman sebagai tokoh konservatif makin terlihat.
Salah satunya yakni kala ia membela Kementerian Dalam Negeri terkait beberapa polemik kebijakan imigrasi.
Karier Braverman kian lama kian moncer hingga akhirnya mencapai puncaknya yakni menjabat sebagai Jaksa Agung periode 13 Februari 2020 sampai 6 September 2022.
Melalang buana menjabat posisi strategis
Braverman selain sebagai praktisi hukum juga sempat menjajal berbagai jabatan strategis di pemerintahan, salah satunya, yakni Wakil Sekretaris Negara Parlementer di Departemen untuk Keluar dari Uni Eropa dari Januari hingga November 2018.
Ia juga pernah dipercayai sebagai Ketua European Research Group (ERG).
Hobi bikin komentar kontroversial
Politisi sayap kanan ini kerap melontarkan celetukan kontroversial, salah satunya melayangkan julukan 'wokerati pemakan tahu' terhadap para pengkritiknya.
Ia juga pernah sesumbar mengatakan bahwa impian dan obsesinya adalah mengirimkan pencari suaka ke Rwanda.
Baca Juga: Profil Joe Biden, Ini Kontroversi Presiden AS yang Kacangi Jokowi Soal Palestina
Kekinian, Braverman banyak menyinggung soal demonstrasi pro-Palestina yang digelar di penjuru Inggris.