Suara.com - Sosok Joserizal Jurnalis kembali disebut ketika RS Indonesia di Palestina dituduh Israel menjadi markas pejuang Hamas. Profil Joserizal Jurnalis pun dicari-cari.
Saat akan dipersiapkan pembangunan untuk lantai tiga, Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina justru ikut diserang oleh pasukan Israel. Selain mengundang simpati, dari sini ada pula warganet yang menjadi penasaran dengan Joserizal Jurnalis.
Joserizal Jurnalis yang selama ini mungkin lebih dikenal sebagai pendiri MER-C tersebut rupanya juga merupakan sosok yang berjasa dalam pembangunan RS Indonesia di Gaza.
Profil Joserizal Jurnalis
Baca Juga: Potret Pilu RS Indonesia di Gaza: Pasien Bocor Kepala Operasi di Koridor, Dibantu Pakai Lampu HP
Dr. Joserizal Jurnalis, SpOT, dikenal sebagai pendiri Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), sebuah organisasi kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis
Dokter sekaligus aktivis ini lahir di Padang pada 11 Mei 1963, Ia merupakan seorang dokter spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi.
Joserizal adalah putra dari Jurnalis Kamil, seorang akademisi yang pernah menjabat sebagai Rektor Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, pada periode 1984-1993.
Joserizal menyelesaikan pendidikan sebagai dokter umum dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1988 dan melanjutkan pendidikan spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi di universitas yang sama yang ia selesaikan pada tahun 1999.
Sebagai pendiri MER-C, Joserizal dikenal sebagai dokter sekaligus aktivis yang sering kali berkontribusi terhadap masyarakat korban perang.
Baca Juga: Relawan MER-C Hilang Kontak di Gaza, Ayah: Dia Hafiz Quran, Cita-cita Jadi Ulama
MER-C diketahui telah melakukan pertolongan medis ke wilayah-wilayah konflik dan perang. Beberapa wilayah yang pernah dikunjungi MER-C dalam misi pertolongan medis, di antaranya adalah Afghanistan, Irak, Gaza, Maluku, Mindanao, dan Ambon.
Kontribusi Joserizal Jurnalis untuk RS Indonesia di Gaza
Salah satu kontribusi penting Joserizal adalah pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina.
Proyek ini dimulai ketika mantan Menteri Kesehatan Indonesia, Siti Fadilah Supari, menawarkan tanah di Gaza untuk dibangun rumah sakit.
Mendengar hal tersebut, Joserizal dengan penuh semangat kemudian mengumpulkan dana dari masyarakat Indonesia untuk mewujudkan proyek kemanusiaan ini. Pembangunan rumah sakit Indonesia di Gaza Utara ini akhirnya mulai berjalan pada tahun 2011.
Namun, ajal memang tidak ada yang pernah mengetahui, pada tahun 2020 lalu, tepatnya 20 Januari, Joserizal menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Harapan Kita di suainya yang ke 56 tahun.
Meski begitu, semangat dan dedikasinya dalam membantu masyarakat korban perang dan bencana tetap hidup dalam karya-karyanya. Demikian profil Joserizal Jurnalis.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri