Sejarah Tinta Pemilu Warna Ungu dan Keinginan Kaesang Diganti Pink

Farah Nabilla Suara.Com
Selasa, 14 November 2023 | 15:10 WIB
Sejarah Tinta Pemilu Warna Ungu dan Keinginan Kaesang Diganti Pink
Ilustrasi tinta pemilu.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Merujuk pada studi dari Fallow's Chemical Society, London, pemerintah India pun akhirnya membuat tinta yang berfungsi untuk mencegah terjadinya kecurangan.

Hingga pada tahun 1962, pemerintah India menggunakan tinta ungu pertama kalinya saat menggelar pemilu ketiga.

Pada saat itu, setiap orang yang telah memberi hak suara diminta untuk menandai salah satu kuku dengan tinta ungu.

Alasannya, tinta ungu yang menempel pada jari sulit untuk dihilangkan sehingga mudah dikenali ketika ingin melakukan upaya kecurangan.

Kemudian, tinta yang digunakan juga bukan tinta sembarangan, melainkan tinta permanen yang tidak bisa hilang kecuali tumbuh kuku baru.

Diketahui, tinta pada saat itu menggunakan kandungan perak nitrat sehingga tidak bisa pudar meski menggunakan sabun sekalipun.

Jadi, sekali kuku kena tinta ungu tersebut, butuh waktu empat hingga lima bulan untuk bisa dihilangkan.

Menurut informasi yang beredar, tinta ungu tersebut adalah produksi Laboratorium Fisika Nasional India (NPL) yang bekerjasama dengan Mysore Paints and Varnishes Ltd (MPVL).

Hingga saat ini, perusahaan Mysore Paints and Varnishes Ltd (MPVL) menjadi produsen tinta pemilu yang mengirim tinta untuk 35 negara di dunia, termasuk Singapura, Kanada, Afghanistan, dan Turki.

Baca Juga: Gak Mau Pemilu 2024 Dinodai Kecurangan, Cak Imin: Kalau Ada yang Curang, Tolong Disorakin!

Namun, seiring dengan perkembangan zaman, diketahui bahwa kandungan perak nitrat cukup berisiko pada kesehatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI