Suara.com - Serial Gadis Kretek sedang jadi perbincangan hangat. Salah satunya membahas perihal "Kota M" yang merujuk pada Muntilan di Jawa Tengah yang disebutkan sebagai cikal bakal kisah Gadis Kretek ini.
Profil Muntilan sebagai Kota M yang dikaitkan dengan asal cerita Gadis Kretek pun menarik untuk diketahui. Perlu diketahui, Gadis Kretek resmi tayang pada 2 November 2023 dan diadaptasi dari novel karya Ratih Kumala dengan judul yang sama.
Serial berjumlah 5 episode ini diperankan oleh deretan aktor dan aktris Tanah Air terkemuka seperti Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Ibnu Jami, Putri Marino, Arya Saloka, dan sederet aktor dan aktris lainnya.
Dalam serial Gadis Kretek , nama tempat dengan inisial “Kota M” turut mencuri perhatian penonton. Meski kota tersebut hanya fiksi, namun sebagian warganet menilai bahwa “Kota M” tersebut merupakan kota Muntilan.
Baca Juga: Perjuangan Dian Sastro Jadi Dasiyah Tak Main-Main, Rela Tak Nongkrong Berbulan-bulan
Selain itu, Ratih Kumala sang penulis Novel Gadis Kretek juga menyebutkan bahwa Kota M ini salah satu kecamatan yang ada di Jawa Tengah. Hal ini semakin menguatkan warganet bahwa “Kota M” ini adalah kota Muntilan.
Hal ini pun mengundang rasa penasaran warganet mengenai profil Muntilan. Nah untuk selengkapnya, simak berikut ini profil Muntilan, Kota M cikal bakal kisah Gadis Kretek.
Profil Muntilan, Kota M dalam Serial Gadis Kretek
Muntilan berada di selatan Magelang, tepatnya 10 km dari Kota Mungkid yang jadi ibu kota Magelang. Muntilan ini bisa dibilang berada di lokasi yang strategis karena terletak di jalur penghubung Jogja-Magelang-Semarang.
Ratih memilih Muntilan atau “Kota M” sebagai latar tempat dalam serial Gadis Kretek ini bukan tanpa alasan. Ratih menulis Gadis Kretek karena karena terinspirasi dari usaha kretek milik keluarga besarnya.
Baca Juga: Mengenal Janggan, Kebaya Apik Dian Sastrowardoyo di Serial Gadis Kretek
Menurut pengakuan Ratih, kakeknya dulu tinggal di kawasan Muntilan, yang mana di Muntilan tersebut banyak ditemukan pengusaha kretek. Namun, sayangnya banyak yang usaha kreteknya collapse sampai saat ini.
Luas kota Muntilan hanya sekitar 28 km persegi. Populasinya mencapai 79,874 jiwa. Sebenarnya, Muntilan juga memiliki potensi pertanian dan industri tembakau.
Bahkan di Desa Pucung Rejo dulunya dikenal sebagai pasar tembakau Muntilan. Sebab masyarakatnya banyak memperjualbelikan tembakau. Tak hanya di desa itu, para juragan tembakau pun banyak betebaran di berbagai daerah lain di Muntilan dan sekitarnya.
Kota kecil ini juga memiliki jalur kereta api tua. Dulunya menghubungkan Stasiun Tugu Yogyakarta, Stasiun Blabak Mungkid, Stasiun Kebonpolo Kota Magelang, Stasiun Ambarawa hingga Stasiun Semarang.
Akan tetapi jalur tersebut sekarang sudah tidak berfungsi. Namun peninggalan jalur kereta api tua ini masih dapat ditemukan.
Pariwisata Muntilan
Muntilan terkenal dengan kerajinan batu karena wilayah ini sangat berlimpah batu-batuan hasil dari erupsi dan lahar dingin Gunung Merapi. Batu-batu tersebut dipahat dan dibentuk oleh pengrajin menjadi cobek, patung hingga pot tanaman.
Selain itu, Muntilan juga terkenal dengan kulinernya, yaitu Tape Ketan, slondok, getuk hingga wajik. Menariknya, Muntilan juga memiliki wisata religi yang cukup beragam.
Terdapat makam Kyai Raden Santri Gunungpring di Desa Gunungpring. Namun ada juga makam Romo Sandyoyo di Kerkop yang sering dikunjungi oleh umat Katholik.
Selain kota Muntilan, ada juga kota lainnya yang dimaksud sebagai kota berinisial “Kota M” dalam serial Gadis Kretek tersebut. Adapun kota tersebut yaitu Kota Kudus, yang mana kota ini juga berada di Jawa Tengah.
Kota Kudus ini juga dikenal dengan industri kreteknya. Tak heran jika Kota Kudus juga dikenal sebagai kota Kretek. Saat kamu berkunjung ke Kudus, kamu akan banyak menjumpai perusahaan pengolah tembakau menjadi rokok kretek.
Demikian ulasan mengenai profil Muntilan, Kota M cikal bakal kisah Gadis Kretek yang sedang ramai diperbincangkan warganet. Semoga informasi ini bermanfaat!
Kontributor : Ulil Azmi