Suara.com - Aksi boikot produk berbagai produk Israel dan negara pendukungnya baru-baru ini menuai pro dan kontra di masyarakat. Beberapa setuju kalau boikot sendiri menjadi bentuk perlawanan efektif untuk menghadapi kekerasan zionis kepada masyarakat Gaza Palestina.
Terkait sosok yang ramai menyerukan boikot ini juga kebanyakan dari mereka yang beragama Islam. Namun memang bagaimana pandangan Islam terkait boikot produk Israel dan negara pendukungnya baru-baru ini? Menanggapi hal tersebut, Ustaz Dennis Lim baru-baru ini menyebutkan boikot tersebut adalah hal yang diajarkan. Dalam penjelasan di podcast dr. Richard Lee, Ustaz Dennis Lim mengatakan, boikot ini merupakan ajaran yang telah dilakukan sejak zaman Nabi Muhammad SAW.
Ustaz Dennis Lim menuturkan, dahulu banyak kaum Bani Israil yang kecewa karena nabi terakhir berasal dari Arab. Hal tersebut membuat Bani Israil mengundang Nabi Muhammad SAW untuk datang ke tempatnya. Namun, Bani Israil sudah memiliki rencans menjatuhkan kursi dari atas kepada Muhammad SAW. Hanya saja hal tersebut gagal.
Hal itu langsung memancing amarah para pengikut Nabi Muhammad SAW. Namun, Nabi Muhammad tidak memilih membalas dengan jalur perlawanan kekerasan. Ia dan pengikutnya memilih untuk melakukan boikot ataupun embargo agar tempat tersebut tidak bisa melakuksn transaksi kembali.
Baca Juga: Dianggap Pro Israel, Danone Indonesia Respon Adanya Seruan Boikut Produk
"Ini diajarkan contoh ya, singkat cerita disiati Nabi diundang ke tempat mereka duduk di satu tempat, Kenapa duduk di situ karena sudah disiapin di atas agar ketimpa bangku dan mati di situ. Tapi ternyata Rasul diberitahu sehingga bisa menghindar," cerita Ustaz Dennis Lim dalam video di kanal YouTube dr. Richard Lee, baru-baru ini.
"Lalu apa yang terjadi di situ, panas (marah). Tapi Nabi ngapain? Nabi menenangkan dan keluar. Mereka (ini Israil), dikepung di kediaman itu dari luar nggak boleh suplay ke dalam. Dari dalam eggak boleh keluar untuk berniaga walaupun namanya bukan boikot, tapi embargo secara ekonominya," sambungnya.
Ustaz Dennis Lim mengatakan, kala itu sebenarnya Rasulullah SAW bisa saja mengajak perang dan pertumpahan darah. Namun, Rasulullah SAW memilih cara lain hingga akhirnya kaum Bani Israil sendiri meninggalkan wilayah tersebut.
Oleh sebab itu, boikot saat ini menjadi salah satu cara efektif yang dapat dilakukan sebagai bentuk perlawanan kepasa Israel. Cara satu ini juga efektif karena tidak perlu adanya pertumpahan darah. Apalagi, masalah produk ini memang sebenarnya bisa tergantung dengan kecocokan dari orang yang mengonsumsinya.
Baca Juga: Ramai Aksi Boikot Produk Pendukung Israel, Momentum Memajukan Brand Lokal!
"Jadi misalnya kalau ini kejam nih boikot dan segala macam. Ini sebenarnya salah satu cara yang efektif dan tidak menumpahkan darah kok Dan ini juga hak masing-masing cocok-cocokan juga," ucap Ustaz Dennis Lim.
Terkait boikot produk ini juga tidak untuk semuanya. Pasalnya, produk yang diboikot hanya brand usng terang-terangan memberikan dukungannya kepada Israel.
"Dari sudut pandang kami yang membela Palestina produk apapun yang sudah terang-terangan secara hukum mensuport mereka," pungkasnya.
Daftar Produk Israel yang Diharamkan MUI
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengharamkan sejumlah produk yang dianggap mendukung Israel, dan daftarnya dapat diakses dalam artikel ini.
MUI secara tegas menyatakan bahwa mendukung Israel dan para pendukungnya dianggap haram, sehingga produk yang secara terang-terangan memihak pada Israel dalam konflik dengan Palestina tidak diperbolehkan untuk dijual kembali di Indonesia.
Meskipun MUI tidak menyebutkan produk-produk tersebut secara spesifik, publik umumnya mengetahui bahwa ada dua merek besar di Indonesia yang dikaitkan dengan pro Israel, yaitu McDonald's dan Starbucks. Saat ini, gerai-gerai keduanya di Jakarta telah ditutup, bahkan dijaga oleh aparat TNI.
Di luar negeri, berbagai perusahaan juga telah melakukan boikot terhadap produk-produk yang terafiliasi dengan Israel. Gerakan BDS (Boikot, Divestasi, Sanksi) muncul sebagai bentuk dukungan terhadap Palestina dan penolakan terhadap Israel tanpa kekerasan terhadap produk ekonomi dan budayanya.
Berikut adalah daftar beberapa produk pro Israel yang diharamkan oleh MUI:
- Ahava: Produk kecantikan berbasis di Israel yang masuk ke pasar Indonesia, mengklaim diproduksi dengan air mineral alami dari Laut Mati.
- Edushape: Perusahaan mainan edukasi untuk anak-anak dengan kantor pusat di Tel Aviv, Israel.
- Taf Toys: Produsen mainan dan perlengkapan bayi dengan produk yang dijual di Indonesia.
- Rummikub: Merek mainan yang dikembangkan oleh orang Yahudi, Ephraim Hetzano.
- Tiny Love: Produk perlengkapan bayi dan mainan yang diproduksi oleh Shilav Group, perusahaan besar asal Israel.
- Teva Pharmaceutical Industries: Perusahaan farmasi yang memproduksi obat-obatan generik dengan kantor pusat di Tel Aviv, Israel.
- Sabra: Perusahaan makanan yang memproduksi hummus, dimiliki oleh Strauss Group, yang berkolaborasi dengan PepsiCo.
- Plarium Games: Perusahaan game yang didirikan di Israel pada tahun 2009, dengan sejumlah game yang dirilis, seperti Viking: War of Clans dan RAID: Shadow Legends.
Demikianlah beberapa produk pro Israel yang telah diharamkan oleh MUI.