Suara.com - Relawan Indonesia di Gaza harus berjuang untuk terus menyelamatkan para pasien di Rumah Sakit Indonesia. Pasalnya pasca terjadi agresi Israel, pemadaman listrik total dilakukan hingga mereka harus beroperasional dalam gelap.
Dikutip akun Twitter @mercindonesia, relawan Indonesia di Gaza, Fikri Rofiul Haq menyebut jika pengaturan aliran listrik telah dilakukan sejak Jumat (10/12/2023) pagi setelah mereka kehabisan bahan bakar.
Menurutnya, hanya beberapa ruangan saja yang dinyalakan dengan generator, selebihnya akan padamkan untuk menghemat bahan bakar, di antaranya adalah ruang operasi, perawatan intensif, IGD dan pompa air.
"Pengurangan pemakain listrik sudah dimulai sejak Jumat 10 pagi, namun benar-benar terasa mati lampunya dari sejak sore hari sampai malam, dan alhamdulillah malam ini hanya ruangan-ruangan tertentu saja yang diusahakan tetap menyala," tulisnya seperti yang Suara.com kutip Senin (13/11/2023).
Baca Juga: Langsung dari Washington DC, Jokowi Tegaskan Lindungi RS Indonesia Gaza
Untuk terus menyalakan aliran listrik menggunakan generator yang ada, relawan Indonesia di Gaza bahkan harus membeli minyak goreng sebagai pengganti BBM.
Menurutnya percobaan ini dilakukan untuk menghidupkan generator kecil yang dimiliki Rumah Sakit Indonesia yang dibeli beberapa waktu lalu. Penggantian BBM dengan minyak goreng tidak bisa dilakukan untuk generator besar.
"Saat ini pihak Rumah Sakit Indonesia sedang mencoba mengganti bahan bakar bbm dengan minyak goreng, namun percobaan ini tidak untuk 2 generator besar yang dimiliki RS Indonesia, tapi pada generator kecil yang beberapa waktu lalu di beli/bawa ke rumah sakit Indonesia," jelas mereka.
Saat ini Rumah Sakit Indonesia sendiri tak hanya diisi oleh pasien yang membutuhkan perawatan, tetapi warga sekitar yang mencari perlindungan. Mereka memadati tiga lantai rumah sakit beserta halaman depan. Para dokter dan perawat, tak mungkin mengusir mereka lantaran rumahnya sudah tidak aman.