Suara.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) secara resmi telah mengeluarkan fatwa terkait hukum haram pembelian produk pendukung Israel. Hukum tersebut telah terbit melalui Fatwa Nomor 83 tahun 2023 yang berisi Hukum Dukungan terhadap Palestina. Namun sebenarnya, apa saja jual beli yang dilarang dalam Islam dan bagaimana contohnya?
Fatwa baru tersebut merupakan salah satu bentuk dukungan Indonesia terhadap Palestina. Selain membuat fatwa, pemerintah Indonesia juga diketahui telah mengirimkan zakat, infak, dan sedekah ke Palestina.
Jual beli yang dilarang dalam Islam
Jual-beli sebenarnya merupakan perkata muamalat yang bisa memiliki hukum berbeda, tergantung sejauh mana terjadinya pelanggaran syariah. Jual beli disini bisa berupa pertukaran barang dengan uang maupun barang dengan barang (barter).
Baca Juga: Daerah Tersubur dengan Kualitas Air Baik di Gaza Dihancurkan oleh Israel
Allah SWT telah menghalalkan jual beli dalam Islam sebagaimana yang ada pada Surat Al-Baqarah ayat 275. Sementara itu, berikut adalah contoh dari jual beli yang dilarang dalam Islam seperti yang tertulis dalam buku Fiqih Jual-Beli oleh Ahmad Sarwat.
Haram terkait akad
Hukum jual beli haram terkait akad masih bisa dibedakan menjadi dua seperti berikut.
1. Barang melanggar syariah
Kondisi saat barang yang dijadikan objek akad tidak memenuhi ketentuan dan yarat dalam akad. Misalnya barang najis, barang tidak ada, barang yang tidak memberi manfaat, barang yang merusak, atau barang yang tidak mungkin diberikan.
Baca Juga: Ramai Aksi Boikot Produk Pendukung Israel, Momentum Memajukan Brand Lokal!
2. Akad melanggar syariah
Apabila kegiatan jual beli mengandung unsur riba dan ghahar. Riba artinya melebihkan harga dari jumlah harga pokok yang diberikan pada pembeli.
Sementara itu, ghahar adalah jual beli janin hewan yang masih ada di dalam perut induk, buah yang belum masak, ikan dalam air, budak yang kabur, susu dalam tetek hewan, wol yang masih menempel, dan minyak pada susu.
Haram terkait hal di luar akad
Hukum jual beli haram terkait hal di luar akad bisa dibagi menjadi dua seperti berikut.
1. Dharah mutlak
Contohnya ketika jual beli budak hingga memisahkan ibu dan anak, jual beli perasan buah yang akan diolah jadi khamar, jual beli atas apa yang ditawar atau dibeli oleh saudaranya.
2. Melanggar larangan agama
Misalnya, kegiatan jual beli pada saat azan dan jual beli seorang mushaf pada orang kafir.
Seperti itulah jual beli yang dilarang dalam Islam dan contohnya. Sementara itu untuk mengetahui secara lengkap tentang fatwa MUI tentang larangan konsumsi produk pendukung Israel dapat dibaca dalam link berikut [FATWA MUI DUKUNGAN PALESTINA].
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri