Bentuk Rumput JIS Jadi Sorotan Selama Piala Dunia U17 2023, Ternyata Terbuat dari Ini

Minggu, 12 November 2023 | 13:00 WIB
Bentuk Rumput JIS Jadi Sorotan Selama Piala Dunia U17 2023, Ternyata Terbuat dari Ini
Jakarta Internasional Stadium (JIS) (Instagram/jakinstadium)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Komposisi rumput hybrid JIS mencakup 5 persen rumput sintetis berjenis Limonta dari Italia dan 95 persen sisanya adalah rumput alami jenis Zoysia Matrella dari Boyolali, Jawa Tengah. Rumput alami ini dihasilkan oleh para petani lokal yang biasa membuat rumput sepak bola.

Di sisi lain, rumput hybrid memiliki keunggulan, yakni tiga kali lipat lebih tahan lama ketimbang rumput lapangan secara umum. Dengan begitu, stadion JIS bisa dipakai untuk pertandingan sampai 1.000 jam. Di mana lapangan dengan rumput biasa hanya bertahan hingga 300 jam saja.

Lalu, rumput hybrid juga memiliki daya serap air yang baik sehingga akan cepat turun sampai lapisan terbawah. Mengacu pada standar FIFA, genangan air di JIS dibuat maksimal selama 10 detik. Oleh karenanya, lapangan ini bisa dipakai dua kali laga berskala internasional dalam satu hari.

Tak hanya itu, rumput hybrid juga sangat pas dengan kondisi iklim di kawasan pesisir. Perlu diketahui bahwa JIS berlokasi tidak jauh dari pesisir pantai utara Jakarta. Kemudian, keunggulan terakhir dari rumput ini juga dengan biaya pemeliharaan yang jauh lebih terjangkau.

Penggantian rumput di JIS itu dilakukan oleh PT Jakarta Propertindo atau Jakpro dengan menggunakan dana perusahaan. Namun tak dinelaskan jenis rumput pengganti tersebut.

"Rumput lapangan JIS diganti total dengan rumput baru sesuai dengan standar FIFA," kata Tenaga Ahli Jakpro Wisnu Wardhana dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, 29 Agustus 2023 lalu.

Wisnu menuturkan selaku pengelola, pembongkaran rumput dari yang lama menjadi baru merupakan bagian dari perbaikan  fasilitas dan akses stadion demi kenyamanan pengunjung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI