Stigma Rumah Sakit Jiwa dan Efek Bagi Pengidap Gangguan Jiwa

Minggu, 12 November 2023 | 12:46 WIB
Stigma Rumah Sakit Jiwa dan Efek Bagi Pengidap Gangguan Jiwa
Ilustrasi gangguan jiwa. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Baru-baru ini Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan kalau satu dari 10 orang di Indonesia mengalami gangguan jiwa. Hal itu pun berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) pada tahun 2018.

Namun, Budi mengatakan kalau banyaknya kasus yang merujuk pada gangguan jiwa dan belum terdekteksi di Indonesia dikarenakan tingkat screening yang masih lemah. Menurutnya, sejauh ini tenaga di fasilitas kesehatan hanya memberikan diagnosis berdasarkan kuesioner.

Misalnya pada gangguan jiwa kecemasan (anxiety) juga masih sulih untuk terdeteksi. ia menyarankan seharusnya pemerintah meminimalisir kondisi tersebut sebelum kemudian pasien bertambah buruk di tahapan depresi dan skizofernia.

Karena deteksi dini masih sebatas obeservasi dan manual. Maka dari itu, Kemenkes menurutnya akan mengupayakan deteksni dini gangguan jiwa yang lebih canggih ke depan.

Screening akan kita perbaiki agar semua Puskesmas bisa melakukan screening jiwa. Karena ini tinggi sekali (kasus gangguan jiwa) dan seharusnya bisa ditangai lebih baik," katanya.

Selain itu, Kemenkes juga akan mengupayakan fasilitas kesehatan khusus untuk pasien dengan gangguan jiwa. Budi memberi contoh jika pasien diagnosis skizofernia, maka pasien tersebut harus dirawat namun tidak harus rumah sakit jiwa (RSJ) melainkan tempat khusus di faskes.

Lantaran RSJ masih memiliki stigma, maka dari itu jik ada pasien gangguan jiwa yang kondisinya lebih baik. Maka selanjutnya hanya perlu dipantau oleh tenaga kesehatan atau komunitas.

"Karena RSJ itu stigmatize. Jadi oleh WHO strategi mental health didorong kembali ke komunitas kalau bisa," ujar Budi.

Tidak Perlu Malu Masuk Rumah Sakit Jiwa

Baca Juga: 38 Kasus Positif Cacar Monyet, Menkes Budi Gunadi Sebut Penularannya Tidak Secepat Covid

Tidak dapat dipungkiri, rumah sakit jiwa memang memiliki stigma sebagai hunian orang gila. Tak hanya dari penamaannya saja, bahkan banyak konten-konten yang turut membentuk stigma buruk mengenai rumah sakit jiwa itu sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI