"Rumah sakit Al Shifa di Gaza tidak mempunyai aliran listrik dan kami melihat laporan yang sangat mengkhawatirkan mengenai bayi prematur yang sekarat di inkubator."
Doctors Without Borders, yang juga dikenal dengan nama Perancis Medecins Sans Frontieres atau MSF, membenarkan situasi tersebut, dan mengatakan bahwa orang-orang ditembak ketika mereka mencoba keluar dari Rumah Sakit al-Shifa.
“Pada saat artikel ini ditulis, staf kami menyaksikan orang-orang ditembak ketika mereka berusaha melarikan diri dari rumah sakit,” kata MSF pada X.
Tentara Israel menolak klaim tersebut, dan mengatakan bahwa laporan bahwa Rumah Sakit al-Shifa dikepung oleh tank Israel adalah tidak benar.
Sementara itu, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan tank Israel hanya berjarak 20 meter (65 kaki) dari Rumah Sakit al-Quds.
“Penembakan langsung ke rumah sakit, dan terjadi kepanikan dan ketakutan ekstrem di antara para pengungsi,” tulisnya di X.
Menggambarkan situasi di sekitar Rumah Sakit al-Quds sebagai “sangat berbahaya”, PRCS mengatakan ada juga “penembakan artileri dan penembakan hebat di rumah sakit”.
Dilaporkan ada korban luka di antara para pengungsi, namun jumlah pastinya masih belum diketahui. Lebih dari 14.000 warga Palestina berlindung di dalam rumah sakit, kata PRCS.