Suara.com - Ketua Presidium Ketua Presidium MER-C Indonesia, Dr. Sarbini Abdul Murad mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Lewat surat terbuka yang diunggah di akun Twitter @mercindonesia, Abdul Murad menceritakan kondisi warga Palestina di Jalur Gaza Palestina setelah 36 hari serangan membabi buta dari Israel.
"Salam sejahtera bagi kita semua Hari ini 36 hari sudah dunia menyaksikan agresi membabi buta, pembunuhan dan pembantaian massal terhadap rakyat sipil di Jalur Gaza, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Pemukiman warga, bahkan tempat ibadah baik masjid maupun gereja, sekolah, lokasi-lokasi pengungsian, serta berbagai fasilitas umum lainnya, bahkan seluruh rumah sakit di Jalur Gaza tak luput menjadi sasaran kebrutalan militer Israel," ujar Dr. Sarbini Abdul Murad dalam keterangannya.
Ia menjelaskan, bahwa akibat dari serangan brutal Israel itu belasan ribu jiwa meninggal, puluhan ribu lainnya mengalami luka-luka tanpa bisa mendapatkan penanganan yang layak. Situasi ini karena habisnya obat-obatan, padamnya aliran listrik di rumah sakit karena kehabisan bahan bakar.
"Warga Gaza kini hidup tanpa harapan, tanpa makanan, air, listrik, bahan bakar di tengah gempuran serangan udara dan darat Israel yang semakin gencar, tanpa mengindahkan kemanusiaan dan hukum-hukum internasional. Rumah Sakit Indonesia, asset bangsa Indonesia yang berada di Gaza bagian Utara yang dibangun dari dana rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, yang pembangunannya dikerjakan oleh tangan anak-anak bangsa tak luput menjadi sasaran," kata Abdul Murad.
Baca Juga: Susul McDonald's, Pizza Hut Juga Kucurkan Donasi Rp 1 Miliar ke Palestina
Ia melanjutkan bahwa berbagai fitnah dan framing disebarkan Israel untuk melegitimasi serangan terhadap RS Indonesia. Abdul Murad juga menjelaskan bahwa saat ini 3 relawan MER-C, WNI, masih berada di Jalur Gaza, di RS Indonesia untuk menyalurkan bantuan amanah dari rakyat Indonesia untuk warga Palestina di Jalur Gaza.
"RS Indonesia kini mencoba tetap bertahan dan beroperasional di tengah kegelapan dan keterbatasan obat-obatan, karena ini adalah satu-satunya tumpuan harapan masyarakat Gaza Utara untuk berlindung dan mendapatkan akses pengobatan," kata dia.
"Akankah dunia dan kita bangsa Indonesia terus berdiam diri melihat hal ini ? Untuk itu, sebagai perwakilan rakyat Indonesia, atas nama bangsa Indonesia, bangsa yang memiliki asset Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, kami berharap Bapak Presiden dengan segala kemampuan dan kapabilitas yang dimiliki untuk dapat melakukan perubahan dan menyelamatkan RS Indonesia di Jalur Gaza," kata Abdul Murad.
Abdul Murad berharap bahwa pada kesempatan pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Jokowi dapat menyampaikan hal yang ia tulis dan memberikan tekanan kepada dunia, khususnya kepada Amerika Serikat agar segera mengadakan gencatan senjata di Jalur Gaza dan menyelamatkan Rumah Sakit Indonesia dari serangan Israel.
Baca Juga: Siapa Abu Ubaidah? Ini Pengaruh Pentingnya Bagi Hamas