Suara.com - Pernahkah Anda mendengar dongeng tentang manusia serigala? Rupanya wujud tersebut benar-benar ada di dunia, tepatnya kondisi ketika seseorang ditumbuhi rambut di seluruh wajahnya. Kondisi ini kemudian dikenal dengan sindrom manusia serigala.
Baru-baru ini, Ratu Malaysia, Tunku Azizah Aminah Maimunah Iskandariah bahkan mengutarakan keinginannya untuk mengadopsi Miscclyen Roland, seorang balita pengidap sindrom manusia serigala. Lantas, bagaimana kondisi ini bisa terjadi?
Apa itu sindrom manusia serigala?
Sindrom manusia serigala adalah kondisi langka yang membuat pengidapnya mengalami pertumbuhan rambut secara berlebihan. Dalam dunia medis kondisi ini dikenal dengan sebutan hipertrikosis.
Baca Juga: Adu Besaran Gaji Menpora Malaysia dan Indonesia, Gedean Mana?
Penyebab sindrom manusia serigala
Melansir dari Medical News Today salah satu teori yang paling dipercaya tentang penyebab sindrom manusia serigala adalah bahwa kondisi ini bersifat genetik.
Gen yang diturunkan diketahui bisa merangsang pertumbuhan rambut lebih aktif dan tidak normal.
Selain itu, sindrom manusia serigala juga diduga bisa dipicu oleh beberapa kondisi seperti berikut.
- Malnutrisi.
- Obat tertentu seperti penumbuh rambut, steroid androgenik, atau imunosupresan.
- Penyakit autoimun pada kulit.
- Porphyria cutanea tarda atau sensitif pada sinar UV.
- Kanker atau mutasi sel.
Sementara itu, hipertrikosis yang hanya terjadi di bagian tubuh tertentu memang mungkin disebabkan kondisi kulit kronis seperti lichen simpleks.
Baca Juga: Sprint Race MotoGP Malaysia 2023: Waktunya Alex Marquez Tampil
Gejala sindrom manusia serigala
Tanda utama seseorang terkena sindrom manusia serigala adalah tumbuhnya rambut dengan lebat di beberapa bagian tubuh, termasuk wajah.
Hipertrikosis sendiri bisa menyebabkan pertumbuhan tiga jenis rambut yang berbeda. Berikut adalah penjelasannya.
- Lanugo: Rambut panjang, tipis, dan sangat lembut. Biasanya tidak berpigmen dan mudah rontok.
- Vellus: Pendek, lembut, berpigmen samar. Bisa tumbuh di seluruh tubuh kecuali daerah yang tidak berfolikel seperti telapak kaki dan selaput lendir.
- Terminal: Paling gelap dengan tekstur kasar, tebal, dan panjang. Kerap ditemukan di wajah, ketiak,dan selangkangan.
Jenis rambut dan gejala pada hipertrikosis pada setiap orang tentu bisa berbeda, tergantung dengan kesehatan setiap orang dan keparahan.
Demikian informasi mengenai sindrom manusia serigala, semoga membantu mengatasi rasa penasaran Anda.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri