- Tahun 1551 Ratu Kalinyamat bersama Johor menyerang Portugis dengan mengirim pasukan ke Malaka.
- Tahun 1564-1565 Ratu Kalinyamat mengirim bala bantuan ke Hitu untuk menyelamatkan pasukannya.
- Tahun 1568 Ratu Kalinyamat mengutus pasukan untuk bertempur di Malaka.
- Tahun 1568 adalah kali terakhir Ratu Kalinyamat mengirim pasukan ke Malaka untuk berperang melawan Portugis.
Aksi heroiknya melawan penjajahan sangat menginspirasi sehingga kini jasanya sangat pantas diapresiasi dengan mendapat gelar Pahlawan Nasional.
Selain itu, masih ada satu jasa lain yang masih bisa dikenang dari sosok Ratu Kalinyamat. Beliau adalah salah satu tokoh yang berperan penting dalam mengenalkan seni ukir khas Jepara.
Ketika Pangeran Hadiri masih memerintah Jepara, sang ayah angkat yang bernama Tjie Hwio Gwan mendapat kesempatan jadi patih dengan gelar Sungging Badar Duwung.
Beliau juga yang kemudian mengajarkan seni ukir pada warganya hingga sampai saat ini Jepara sangat mahsyur akan seni ukir yang terkenal bahkan hingga luar negeri.
Ratu Kalinyamat juga mendirikan masjid Mantingan pada 1559 dan jejak sejarah seni ukirnya masih bisa dilihat di makam Ratu Kalinyamat di Masjid Mantingan.
Demikian jejak sejarah Ratu Kalinyamat, Pahlawan Nasional yang baru saja diresmikan oleh Presiden Jokowi. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Kontributor : Rima Suliastini