Suara.com - Pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan di Indonesia perlahan meningkat selepas pandemi Covid-19. Ini tidak terlepas dengan adanya fenomena rebound travel yang didorong oleh online travel di Indonesia.
Saat ini penetrasi online travel di Indonesia bahkan mencapai 45% dan diproyeksikan dapat menyentuh 12 miliar total travel market pada tahun 2025. Berdasarkan data Kemenparekraf RI, pada semester pertama tahun 2023, kunjungan wisatawan Indonesia meningkat 12,57% dibandingkan dengan tahun 2022, sementara jumlah kunjungan wisatawan asing pada bulan Juli 2023 meningkat hingga 196,85%.
Selain itu target kunjungan wisatawan asing pada tahun 2023 yang awalnya ditetapkan sebesar 7,4 juta telah direvisi menjadi 8,5 juta, dan bahkan berpotensi untuk meningkat hingga mencapai 14 juta pada puncak musim liburan akhir tahun.
Dalam keterangannya, Chief Executive Officer, tiket.com, George Hendrata, mengatakan, minat wisata yang terus menguat juga tercermin dalam performa bisnis mereka. Pada semester pertama tahun 2023, terjadi peningkatan sebesar 20% dalam jumlah transaksi pengguna dan peningkatan sebesar 40% dalam spending per customer dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.
Baca Juga: AirAsia Gelar Travel Fair, Ini Daftar Rute yang Didiskon
"Berbagai program unggulan kami yang menyediakan stimulus untuk membantu masyarakat menikmati liburan lebih ekonomis pun terus menjadi incaran, termasuk BCA tiket.com Travel Fair pada September lalu yang dihadiri lebih dari 4.500 pengunjung," kata dia.
Penyelenggaraan program ini menunjukkan minat masyarakat untuk berwisata yang begitu besar terutama pada destinasi internasional, yang juga terlihat dari nilai transaksi tiket pesawat, akomodasi hingga aktivitas wisata selama program tersebut berlangsung, di mana Jepang berada di urutan pertama diikuti oleh Singapura, Hong Kong juga Australia.”
Lebih lanjut, George menjelaskan program Online Tiket Week (OTW) dari tiket.com yang identik dengan Harga Gledek ini juga terus menarik minat pelanggan. Dalam gelaran kedua OTW di tahun ini, platform online travel ini bahkan mencatat adanya peningkatan pada transaksi pengguna baru dan tingkat transaksi per harinya dibandingkan periode OTW di bulan Maret 2023.
Peningkatan ini khususnya terlihat dominan dari sisi transaksi untuk tiket penerbangan juga pemesanan akomodasi. Destinasi yang menjadi favorit adalah Bali dan Medan untuk area domestik, sedangkan internasional didominasi oleh Malaysia, Singapura, Thailand dan Jepang.
Pencapaian ini tentunya menunjukan bahwa sektor pariwisata memiliki potensi yang besar dan berkelanjutan. Dengan tingginya antusiasme wisata masyarakat dan perkembangan online travel, George mengatakan pihaknya optimis sektor pariwisata akan terus memberi kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Baca Juga: Intip Keasrian Rainbow Garden Poetoek Soeko, Taman Bunga Indah Penuh Warna
“Momentum pemulihan sektor pariwisata membuka peluang bagi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia. Antusiasme masyarakat begitu besar, terlebih saat ini dengan adanya revenge tourism, sehingga tak dapat dipungkiri bahwa berwisata sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup masyarakat. Lewat kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di sektor pariwisata, setiap pihak memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan industri pariwisata yang berkelanjutan. Dengan semakin kuatnya industri pariwisata, roda pertumbuhan ekonomi Indonesia juga akan semakin kuat,” kata George.