Suara.com - Surya Insomnia penasaran berhubungan seks lebih bergairah usai bertengkar dengan pasangan. Ternyata fenomena ini dibenarkan Seksolog Dokter Boyke, karena membuat hubungan intim suami istri lebih membara.
Momen ini ditanyakan langsung Surya Insomnia kepada Dokter Boyke di salah satu acara televisi swasta. Uniknya, Surya bertanya seolah itu pengalaman orang lain, padahal momen ini dirasakan langsung di rumahnya.
"Dok nanya doang ini mah, nanya doang. Kenapa (begituan seks) lebih enak habis berantem?
"Jadi setelah berantem itu kan, seks sebenarnya sayang. Tapi kita juga sakit hati, tapi rasa berantemnya itu ada 2 niat. Pertama ingin buat dia kelepek-klepek supaya dia orgasme. Di satu sisi juga pengen dia cepat dapat orgasmenya," kata Dokter Boyke melalui potongan video @komediterus09, dikutip suara.com, Rabu (8/11/2023).
Baca Juga: Psikolog Seksual Malah Sarankan Agar 'Berisik' Saat Bercinta, Kenapa?
Dokter Boyke menegaskan perasaan atau fenomena menggebu-gebu berhubungan seks usai bertengkar adalah hal normal, dan tidak perlu dikhawatirkan. Apalagi perasaan emosi yang ingin dikeluarkan dituangkan dalam bentuk tindakan saat berhubungan intim.
"Ada emosi gremet yang ingin dikeluarkan, tapi tidak dalam bentuk marah. Makanya sering juga kan ketika si perempuannya itu kadang nyubit, nyakar, atau jambak," beber dokter Boyke.
Selain disalurkan melalui hubungan seks. Disarankan juga melakukan berbagai sikap yang bisa memperbaiki hubungan asmara kembali harmonis setelah bertengkar, di antaranya sebagai berikut:
1. Berbicara dengan Tenang
Setelah pertengkaran, berikan waktu untuk mereda emosi sebelum mencoba berbicara lagi. Hindari berbicara dengan marah atau emosi yang masih tinggi.
Baca Juga: 10 Cara Istri Ajak Suami Berhubungan Seks Lebih Dulu: Tetap Elegan, Gak Bikin Malu!
2. Minta Maaf atau Berbicara tentang Perasaan
Jika merasa bahwa Anda salah atau mungkin telah menyakiti perasaan pasangan, minta maaf dengan tulus. Jika tidak, berbicaralah tentang perasaan Anda dan dengarkan perasaan pasangan Anda.
3. Dengarkan dengan Empati
Cobalah mendengarkan pasangan Anda dengan penuh perhatian dan empati. Cobalah memahami perspektifnya, bahkan jika Anda tidak setuju.
4. Bicarakan Penyelesaian
Jika pertengkaran muncul karena masalah tertentu, cobalah untuk berbicara tentang solusi. Fokus pada penyelesaian masalah daripada menyalahkan.
5. Jangan Serang Pribadi
Hindari menyerang pribadi atau mengucapkan hal-hal yang kasar. Cobalah berbicara tentang perasaan dan masalah konkret daripada membuat serangan pribadi.
6. Bersedia Menerima Kritik
Bersikap terbuka terhadap kritik konstruktif dan saran dari pasangan Anda. Ingatlah bahwa kritik dapat membantu Anda tumbuh sebagai individu dan dalam hubungan Anda.
7. Jangan Menyimpan Perasaan
Terkadang, pasangan mungkin ingin mengakhiri pertengkaran dengan cepat, tetapi penting untuk membicarakan perasaan dan masalah yang mendasarinya. Jangan hanya menekan perasaan Anda.
8. Memberikan Waktu dan Ruang
Terkadang, pasangan mungkin memerlukan waktu dan ruang untuk merenung dan mereda. Hormati kebutuhan ini jika pasangan Anda memintanya.
9. Berbicara dengan Bahasa Tubuh Positif
Ekspresikan cinta dan dukungan Anda melalui bahasa tubuh yang positif, seperti pelukan atau ciuman.
10. Jaga Keintiman
Pertengkaran tidak boleh menghancurkan keintiman Anda. Cobalah untuk menjaga hubungan fisik dan emosional Anda dengan pasangan.