
Arafat yang jarang terlihat tanpa keffiyehnya mempopulerkan jilbab hingga skala internasional. Khususnya setelah pemerintah Israel melarang bendera Palestina selama hampir tiga dekade (1967 – 1993), keffiyeh menjadi ekspresi global identitas Palestina.
Saat ini, keffiyeh adalah ekspresi solidaritas yang tak terucapkan terhadap rakyat Palestina. Pakaian tersebut dikenakan oleh aktivis hak asasi manusia, politisi, atlet bintang, dan bahkan selebritas seperti Kanye West dan David Beckham. Meskipun hal ini telah memicu perdebatan tentang perampasan budaya, hal ini tidak diragukan lagi menunjukkan pengaruh keffiyeh dalam skala global.
Lalu simbol apa yang diwakili oleh pola keffiyeh?
Pola ikonik pada keffiyeh telah lama diperdebatkan. Biasanya, ini terdiri dari tiga pola utama:

- jaring ikan
- garis tebal
- daun zaitun
Pola jala – yang paling populer dari ketiganya – dianggap mewakili hubungan masyarakat Palestina dengan laut. Beberapa orang percaya bahwa jaring ikan adalah simbol kolektivisme – yang mengikat individu menjadi satu kesatuan yang lebih luas dan kuat.
Yang lain, seperti pemain asal Palestina, Fargo Tbakhi, menganggap pola tersebut menyerupai kawat berduri – yang merujuk pada pendudukan negara tersebut. Pola yang kurang menonjol namun sama bermaknanya adalah daun zaitun yang melapisi bagian bawah keffiyeh.
Pohon zaitun memiliki makna budaya yang besar bagi warga Palestina, karena memainkan peran penting dalam perekonomian Palestina. Bahkan saat ini, sekitar 100.000 keluarga di wilayah Palestina bergantung pada minyak dan produk zaitun Palestina sebagai sumber pendapatan utama.
Lebih dari itu, pohon zaitun, yang rata-rata berumur 300-600 tahun, merupakan representasi ketahanan dan keterikatan warga Palestina terhadap tanah mereka.
“Sama seperti pohon-pohon yang dapat bertahan hidup dan memiliki akar yang kuat di tanah mereka, demikian pula masyarakat Palestina.”
Baca Juga: Hubungan AS-Malaysia Diisukan Memanas Usai PM Anwar Ibrahim Tegaskan Dukung Hamas
Terakhir, garis tebal di sepanjang keffiyeh dikatakan mewakili jalur perdagangan melintasi Palestina bersejarah yang menjadikan wilayah tersebut sebagai pusat pertukaran. Yang lain percaya bahwa garis-garis tersebut mewakili tembok yang mengelilingi tanah, menghalangi kebebasan mereka.