Suara.com - Ada salah satu item fashion yang kerap menjadi ciri khas bagi warga Palestina. Item fashion itu ialah Keffiyeh Palestina, juga dikenal sebagai “kufiya”, “hatta” atau “shemagh”.
Kain yang biasanya dilingkarkan di leher dan dada ini lebih dari sekadar kotak hitam putih yang ikonik. Keffiyeh bagi warga Palestina punya filosofi dan makna mendalam.
Dilansir dari situs Kufiya, Kaffiyeh sendiri sebenarnya berasal dari Irak. Ini merupakan syal persegi menyebar ke seluruh dunia Arab sebagai hiasan kepala tradisional yang dikenakan di kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara.
Setelah sampai di Palestina, keffiyeh berkembang menjadi lebih mewakili dibandingkan di tempat lain. Saat ini, gerakan ini telah melampaui batas, agama dan gender untuk menjadi simbol solidaritas internasional terhadap perjuangan Palestina.
Keffiyeh Palestina (AKA kufiya, shemagh atau hatta) adalah kain kotak-kotak hitam putih. Keffiyeh mempunyai banyak bentuk, dimulai sejak tahun 3100 SM di Mesopotamia di wilayah “Kufah” Irak.
Di Palestina, pakaian tersebut awalnya hanya populer di kalangan pekerja pedesaan di negara tersebut – kawan. Kemampuan bernapasnya menjadikannya cara yang efektif untuk melindungi petani dari terik matahari dan badai pasir.
Sebaliknya, orang-orang Palestina yang tinggal di perkotaan – effendi – malah mengenakan topi merah yang disebut tarboush. Selama satu abad terakhir, keffiyeh telah dipopulerkan di kalangan komunitas umum Palestina. Ini tidak lagi menandakan kelas sosial, namun telah menjadi simbol identitas dan perlawanan Palestina.
Keffiyeh pertama kali mendapatkan popularitasnya selama Revolusi Arab melawan pemerintahan kolonial Inggris pada tahun 1936. Dalam upaya menyembunyikan identitas mereka dari otoritas Inggris, warga Palestina menggunakan jilbab untuk menutupi wajah mereka.
Setelah pemerintah Inggris berusaha melarang keffiyeh, warga sipil Palestina (terlepas dari kelas sosial mereka) mulai memakainya sebagai bentuk solidaritas, sehingga mempersulit kekuatan oposisi untuk memilih rekan-rekan revolusioner mereka dari kerumunan.
Baca Juga: Hubungan AS-Malaysia Diisukan Memanas Usai PM Anwar Ibrahim Tegaskan Dukung Hamas
Maju ke tahun 1960-an dan kebangkitan gerakan perlawanan Palestina, politisi terkemuka Palestina, Yasser Arafat, semakin memperkuat makna di balik keffiyeh. Keffiyeh menjadi ciri khas Arafat karena ia menyampirkannya di bahu kanannya agar menyerupai peta Palestina sebelum tahun 1948.