Biar Nggak Salah Hujat, Pahami Dulu Bedanya Yahudi, Israel, dan Zionis

Farah Nabilla Suara.Com
Rabu, 08 November 2023 | 14:56 WIB
Biar Nggak Salah Hujat, Pahami Dulu Bedanya Yahudi, Israel, dan Zionis
Ilustrasi Rabi Yahudi (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hujatan terhadap aksi genosida Israel terhadap warga Palestina menyulut kemarahan berbagai penjuru dunia, termasuk orang-orang Indonesia. Namun, ada yang harus dipahami sebelum menghujat pihak penjajah. Tak sedikit yang masih bingung mengenai Israel, Yahudi, dan Zionis.

Seperti cuitan dari Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD yang sempat membuat pernyataan mengundang kontroversi.

Mahfud menyampaikan agar warga Palestina bisa ditolong. Ia juga meminta kepada Allah supaya dihancurkan kekuatan daripada orang-orang Yahudi dan Israel. Hal ini dikatakan Mahfud saat memimpin doa di Kompleks Pondok Pesantren Minggir, Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu (4/11/2023) malam.

"Tolong lah saudara-saudara kami kaum muslimin yang berjihad di Palestina. Ya Allah, hancurkanlah kekuatan jahat orang-orang Yahudi dan Israel sampai mereka menyadari untuk membangun kedamaian di muka bumi," ucap Mahfud saat memimpin doa untuk Palestina di Sleman.

Baca Juga: Profil Buya Arrazy Hasyim, Dakwahnya Soal Palestina Kena Semprot Aktivis Gaza

Kemudian, sebuah akun X bernama @A******A******, menanggapi Mahfud MD itu.

"Tukang sayur Yahudi di Manado : "Gw salah apa an**ng ?!?" tulis akun tersebut, dikutip Rabu (8/11/2023).

 Dilihat dari tanggapan akun X tersebut, sepertinya ada perbedaan antara Yahudi dengan Israel. Di mana seolah-olah ia menyatakan bahwa tak semua Yahudi bersikap sama dengan orang-orang yang menyerang Palestina. Lantas, apa beda antara keduanya sekaligus dengan Zionis?

Bedanya Yahudi, Israel, dan Zionis

Yahudi merupakan kata dari bahasa Ibrani, yakni Yehud. Sementara secara etimologi, Yahudi berasal dari kata Judah atau Yehudah yang berarti aliran atau agama. Ada pula yang menafsirkan jika Yahudi adalah nama bagi siapa saja yang meyakini agama tersebut, mempercayainya, hingga melakukan ritualnya.

Baca Juga: Hubungan AS-Malaysia Diisukan Memanas Usai PM Anwar Ibrahim Tegaskan Dukung Hamas

Dengan kata lain, pengertian murni dari Yahudi adalah sebuah agama. Adapun dalam dunia modern, Yahudi dilibatkan pada isu-isu etnis serta agama yang kompleks dan kontroversial. Misalnya saja, seseorang menganggap dirinya Yahudi dan bisa diterima meski tidak pernah melakukan ritual keagamaan.

Lalu, menurut Quraish Shihab dalam bukunya yang berjudul M Quraish Shihab Menjawab, mengatakan bahwa Yahudi merujuk pada Yahud. Istilah ini dipakai oleh sekelompok orang keturunan Nabi Ishaq, putra Nabi Ibrahim. Mereka juga kerap dikenal sebagai orang Ibrani serta Bani Israel dan Ahl al-Kitab dalam Al-Qur'an.

Sementara itu, Israel adalah negara yang didirikan setelah Perang Dunia Kedua, yakni pada 1948. Tepatnya usai runtuhnya Khalifah Islamiyah dan Inggris yang meninggalkan tanah Palestina. PBB mendukung pembagian wilayah yang kala itu masih Palestina dan kemudian dibagi menjadi Yahudi serta Arab.

Mereka juga mendukung adanya pembentukan negara baru, yakni Israel. Meskipun negara tersebut memiliki penganut Yahudi terbanyak, namun tak semua orang Israel meyakini agama ini. Diketahui ada komunitas lain, seperti Maronite, Druze, Aram, Armenia, Assyria, Circassia, hingga Samarita.

Beralih ke zionisme yang dijelaskan ZA Maulani dalam bukunya Zionisme: Gerakan Menaklukan Dunia. Menurutnya, istilah ini ditafsirkan sebagai sebuah gerakan politik yang didirikan oleh seorang wartawan Yahudi bernama Theodor Herzl. Kelompok itu, katanya lebih lanjut, disebut memiliki agenda.

Agenda utama mereka adalah mengumpulkan orang-orang Yahudi yang telah berdiaspora sejak ribuan tahun untuk kembali ke tanah Palestina. Adapun zionisme sendiri diambil dari kata zion yang berarti batu karang. Hal ini mengacu pada Solomon Temple yang dibangun di bukit karang Zion.

Bangunan itu terletak di sebelah Barat Daya Kota al-Quds atau yang lebih dikenal dengan nama Yerusalem. Menurut laman Britannica, Zionisme adalah gerakan nasionalis Yahudi. Mereka ingin mendirikan negara Yahudi di Palestina. Melalui gerakan ini, banyak Yahudi yang beranjak ke Palestina sejak tahun 1930.

Inti dari penjelasan di atas, ada perbedaan antara Yahudi, Israel, dan Zionis. Tidak semua warga Israel adalah orang Yahudi dan tidak semua orang Yahudi berkeinginan untuk merebut lebih banyak lagi tanah milik Palestina. Sebab, hal ini hanya berlaku bagi mereka yang mendukung gerakan Zionisme. 

Kontributor : Xandra Junia Indriasti

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI