Aksi Boikot Produk Pendukung Israel Bakal Buat Masyarakat Pilih Brand Lokal? Begini Kata Pakar

Rabu, 08 November 2023 | 09:30 WIB
Aksi Boikot Produk Pendukung Israel Bakal Buat Masyarakat Pilih Brand Lokal? Begini Kata Pakar
Ilustrasi Boikot.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Agresi Israel ke Palestina membuat berbagai brand-brand ternama kini mulai diboikot satu per satu. Apalagi dengan banyaknya seruan untuk melakukan boikot produk Israel dan negara pendukungnya membuat masyarakat mulai beralih produk.

Bahkan, beberapa masyarakat mulai menyerukan penggunaan brand lokal yang kualitasnya tidak jauh berbeda dengan produk Israel maupun negara pendukungnya itu. Namun, apakah hal ini akan membuat adanya perubahan gaya konsumsi di masyarakat?

Menanggapi hal tersebut, Pakar Marketing Yuswohady mengatakan berbagai brand lokal memang mulai mendapatkan koneksi emosional kepada para masyarakat. Apalagi, jika brand-brand tersebut memberikan dukungannya kepada Israel.

Namun, menurut Yuswohady dalam penggunaan brand sendiri, masyarakat tetap mengutamakan kebutuhan dan nilai dari produk yang digunakan. Oleh sebab itu, menurutnya hanya koneksi emosional saja tidak cukup. Jika produk tersebut memiliki nilai dan memenuhi kebutuhan masyarakat, pasti akan bertahan meskipun isu Israel dan Palestina ini berakhir.

Baca Juga: Profil dan Biodata Frederic Landau, Intelijen Israel Ketar-ketir Lihat Baju Sari Pembawa Berita

Ilustrasi Boikot.
Ilustrasi Boikot.

“Masyarakat biasanya lebih berfokus pada value dari sebuah produk yang lebih utama dan kebutuhannya. Karena biasanya customer lebih memfokuskan yang bisa memiliki koneksi emosional dan fungsional. Kecuali brand itu memang fokus kepada konsumen yang memiliki manfaat kepada customernya misalnya layanan cepat makanan enak dan customer servicenya bagus,” ucap Yuswohady saat dihubungi Suara.com, Senin (6/11/2023).

Yuswohady menilai aksi boikot yang dilakukan oleh masyarakat cukup efektif. Pasalnya, beberapa brand mengalami penurunan penjualan akibat ajakan boikot ini.

“Kalau misalnya berkepanjangan bisa dampak parah misalnya tadi saya ke Starbucks bertanya apakah ini pengaruh, dan ternyata berpengaruh,”jelas Yuswohady.

Terkait berapa lama aksi boikot ini sendiri Yuswohady menjelaskan, ini tergantung dengan konflik yang terjadi. Sejauh ini ia mengira kalau boikot akan terjadi secara sementara. Namun, jika kasus di Gaza Palestina terus berlanjut, maka boikot produk Israel dan negara pendukungnya ini juga akan berkepanjangan.

“Pada saat ini pengaruhnya besar jadi orang kemudian penjualan jadi turun signifikan gitu tapi apakah ini berdampak jangka panjang? Ini tergantung pada hype dan persoalan. Kalau memang Israel menyerang terus dan menimbulkan korban masyarakat sipil dan seterusnya, lalu kita menjadi miris, sedih, dan marah maka bisa jadi boikot tersebut akan panjang,” jelasnya.

Baca Juga: Daftar Produk Skincare Israel Kena Gempur Boikot, Apa Saja?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI