Tak Sekadar Cegah Kanker Serviks, Ini Pentingnya Skrining HPV dan Vaksinasi Untuk Perempuan Pekerja

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 07 November 2023 | 14:15 WIB
Tak Sekadar Cegah Kanker Serviks, Ini Pentingnya Skrining HPV dan Vaksinasi Untuk Perempuan Pekerja
Foto oleh Anna Shvets dari Pexels
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hingga saat ini kanker masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. Hampir 70 persen kematian kanker terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia.

Pada tahun 2020 tercatat 10.000.000 kematian yang disebabkan oleh kanker. Di Indonesia, kanker leher rahim dan kanker payudara menjadi dua kanker terbanyak jumlah kasusnya 65.858 atau 16,6% untuk kanker payudara dan 36.633 untuk kanker leher rahim. Sekaligus menjadi penyakit katastropik dengan pembiayaan terbesar kedua dengan estimasi Rp. 3.5 Triliun.

Oleh karena itu, penting terutama bagi perempuan untuk bisa melakukan secreening HPV dan juga vaksinasi. Hal tersebut yang kemudian dinisiasi olh komunitas Jelita 30. Komunitas perempuan ini merupakan perkumpulan bagi pekerja perempuan dari PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re. 

Baru-baru ini bersama dengan Bio Farma mereka menggelar Workplace Health Promotion through Screening & Vaccination Program. Sebanyak 250 orang pekerja mereka telah menerima sosialisasi tentang kesehatan di tempat kerja melalui program ini dan sebanyak 111 pekerja perempuan telah melakukan screening HPV di kantor Indonesia Re.

Baca Juga: Mengenal Vaksin HPV Gradisil 9, Ampuh Melindungi dari Kanker Serviks 100 Persen?

Skriniing HPv dan vaksinasi di tempat kerja. (Dok. Istimewa)
Skriniing HPv dan vaksinasi di tempat kerja. (Dok. Istimewa)

“Kami sangat mendukung para perempuan untuk dapat berkarir sekaligus menjadi istri dan ibu. Kami memegang teguh prinsip untuk membangun kesadaran semua pihak tentang perkembangan karir berbasis kompetensi dan performance karyawan, karena pada dasarnya perbedaan gender tidak harus diartikan sebagai perbedaan kesempatan untuk berkarir," kata Direktur Pengembangan dan Teknologi Informasi Indonesia Re, Beatrix Santi Anugrah, dalam keterangannya baru-baru ini. 

Ia melanjutkan, bahwa pihaknya ingin agar setiap pekerja perempuan dapat saling mendukung, membangun personal and professional capability, mempelajari hal baru, memperoleh pengalaman baru, meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi terhadap perubahan, serta menjaga keseimbangan antara peranannya sebagai karyawati dengan peranannya sebagai seorang ibu dan istri. 

"Melalui Jelita 30 ini juga seminar untuk para karyawati terkait pentingnya kesadaran mengenai Human Papillomavirus (HPV). Dalam seminar ini dijelaskan bagaimana cara mencegah HPV, gejala yang ditimbulkan, rutinitas kesehatan yang perlu dilakukan untuk mencegah, hingga penanganannya,” jelas Beatrix Santi Anugrah, 

Lebih lanjut Beatrix menjelaskan bahwa Jelita 30 sendiri merupakan perpanjangan tangan dari Srikandi BUMN yang memiliki tujuan untuk menerapkan kesetaraan gender dalam berkarir. Jelita 30 mengangkat program mengenai sosialisasi dan screening kesehatan di tempat kerja dengan 3 (tiga) tujuan yang hendak dicapai.

Ia juga mengatakan bahwa gelaran ini dilakukan mendukung produktivitas pekerja dengan peningkatan kualitas hidup karyawan. Kemudian, untuk meningkatkan akan bahaya dari penyakit menular, serta tindakan preventif yang dapat kita lakukan.

Baca Juga: Berkomitmen Tegas, Antam Terus Buka Kesempatan bagi Pekerja Perempuan dalam Industri Pertambangan

Selanjutkan untuk menunjukkan komitmen untuk menjaga dan memfasilitasi pemeliharaan kesehatan pekerja keluarganya.

“Harapannya semoga dengan terselenggaranya kegiatan hari ini, seluruh pekerja perempuan yang mengikuti sharing session hari ini dapat mengambil manfaat serta tips yang dapat dipelajari dan lakukan bersama-sama. Kemudian dapat menyebarluaskan kesadaran mengenai pencegahan HPV, baik dilingkungan kerja, keluarga, bahkan masyarakat yang lebih luas lagi. Sehingga para perempuan dapat menjalankan perannya yang multitasking dengan bahagia karena bahagia adalah obat dari segala macam penyakit,” tutup Beatrix.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI