Suara.com - Pelajar berinisial W (17) yang menjadi korban pemerkosaan bantuan polisi (banpol) Gowa mengalami kesakitan di bekas operasi tumor payudaranya pasca kejadian pemerkosaan di pos polisi Jalan Poros Pallangga, Gowa, Sulawesi Selatan.
Insiden pemerkosaan tersebut terjadi pada Minggu (29/10/2023) sekitar pukul 04.00 WITA. Sampai hari ini, Senin (6/11/2023) korban mengaku masih mengalami sakit pada bagian payudara bekas dioperasi.
Kuasa hukum korban, Chrisye Junaid mengatakan, korban W baru saja menjalani operasi tumor payudara atau Fibroadenoma mammae sebulan yang lalu sehingga luka bekas operasi belum pulih sepenuhnya.
"Setelah kejadian, korban merasa sakit sampai sekarang. Mungkin jadi objek pelecehan sehingga meninggalkan bekas," kata Chrisye kepada Suara.com, Senin (6/11/2023).
Chrisye mengatakan, korban dijadwalkan untuk menjalani operasi pengangkatan tumor jinak yang kedua di payudaranya di bulan ini.
Setelah kejadian pemerkosaan yang dilakukan oleh banpol inisial AB, korban melaporkan insiden tersebut kepada polisi jaga di pos polisi. Oknum polisi itu justru meminta korban agar tidak memberitahu kejadian tersebut kepada siapapun, termasuk orang tuanya.
"Korban meminta 'Kalau bisa kabari ibu saya supaya tidak mencari'. Tapi kata polusi 'Tidak usah bilang ibumu'. Padahal dia tahu ada kejadian (pemerkosaan)" ungkap Chrisye.
Korban juga sempat mengadukan kepada oknum polisi telah kehilangan uang sebesar Rp 100 ribu setelah insiden pemerkosaan. Uang tersebut rencananya akan digunakan untuk membeli obat perawatan pasca operasi tumor payudara.
Oknum polisi tersebut lantas memberikan uang 'ganti' sebesar Rp 500 ribu dengan dalih sebagai uang 'sedekah' untuk biaya pengobatannya.
Baca Juga: Ini Sosok Banpol yang Perkosa Pelajar di Toilet Pospol Gowa, Tilang Berujung Dirudapaksa
"Awalnya punya Rp 120 ribu, diperiksa tinggal Rp 20 ribu akhirnya bilang ke polisi. Polisi menduga diambil banpol," imbuhnya.