DI sisi lain, Yuswohady menjelaskan, jika brand besar global mengambil ke satu sisi, pasti akan mendapat pandangan negatif dari pihak lainnya. Meskipun di Indonesia sendiri sentimen positif mengarah ke Palestina, dalam bisnis, mereka akan mengambil posisi netral karena fokusnya ke bisnis, bukan politik.
“Walaupun di sini peduli kepada Palestina membawa sentimen yang positif tapi sebaiknya brand itu karena ranahnya bisnis bukan politis sebaiknya memang posisi netral, biar tidak kena kedua polaritas keberpihakan,” pungkas Yuswohady.