Suara.com - Ribuan masyarakat memadati jalan dari kawasan Sudirman hingga Monas dalam rangka aksi bela Palestina, Minggu (5/11/2023). Terlihat riuah masyarakat turun ke jalan sambil membawa berbagai atribut Palestina.
Aksi bela Palestina ini juga tidak memandang usi. Salah satu peserta aksi, Agus yang berusia 70 tahun juga tetap menggaungkan dukungannya untuk Palestina. Menurut Agus, usia bukanlah suatu halangan untuk membela masyarakat Palestina yang menderita.
Agus mengatakan, kasus Palestina harus dilihat dari sisi kemanusiaan. Menurutnya, baik umur, agama, atau golongan apapun tidak menjadi penghalang untuk membela penjajahan di Palestina.
"Lihat apa jangan dari segi agama tapi lihatlah dari segi kemanusiaan Jangan dilihat dari segi golongan partai ataupun tua muda jangan tapi dilihat kemanusiaan bagaimana bayangkannya itu anak-anak kecil mereka meninggal, orang tuanya pasti bersedih. Nah itu humanismenya, ini genosidanya di Gaza," ucap Agus kepada Suara.com, Minggu (1/11/2023).
Baca Juga: 7 Brand Skincare Ini Dukung Palestina Sampai Donasi Hasil Penjualan: Dari Avoskin Hingga Wardah
Agus sendiri turun ke jalan untuk aksi bela Palestina bersama rekannya. Ia terlihat memakai syal dan penutup kepala dengan bendera Palestina. Ia juga terlihat membawa poster dengan tulisan "Nobody should've lost their home and shelter this" yang berarti "Seharusnya tidak ada orang yang kehilangan rumah dan tempat berlindungnya".
Rekan Agus juga terlihat membawa bendera Palestina untuk dikibarkan. Terlihat jiha poster dalam bahasa Ingris yang berisi dukungan penuh untuk Palestina.
Di sisi lain, Agus menjelaskan, aksi bela Palestina ini menjadi salah satu cara uang yang bisa dilakukan masyarakat untuk Palestina. Masyarakat juga bisa berdonasi dan berdoa sebagai opsi lainnya untuk warga Palestina.
"Sebetulnya kan bisanya cuma di sini nggak mungkin kita bisa pergi ke Palestina. Apa yang bisa kita lakukan paling donasi, kalaupun itu nggak bisa juga paling ikhtiar berdoa. Dengan mita berkumpul di satu tempat pasti akan ada media yang meng-cover sehingga diketahui" jelas Agus.
Bukan hanya itu, Agus merasa, Indonesia sebenarnya cukup lambat dalam merespons ini. Pasalnya, negara-negara luar justru sudah menggaungkan aksi bela Palestina ini sejak lama. Terutama saat Menteri Pendidikan Palestina mengatakan semester pelajaran sudah berakhir sebab anak-anak hang meninggal dunia.
Baca Juga: Aktivis Israel Dukung Indonesia Gelar Demo Besar-besaran di Monas Bela Palestina
"Sebenernya kita sudah terlambat, kalau kita lihat Paris, Berlin, New York itu sudah mulai dari minggu lalu pada saat anak-anak kecil lalu menteri pendidikan Palestina mengatakan bahwa semester depan tidak ada lagi sekolah ditutup karena anak-anak sudah syahid," ungkap Agus.