Suara.com - Jika berbicara mengenai pengolahan singkong, pasti yang terpikir bagi banyak orang yaitu dengan direbus atau membuatnya menjadi tape. Namun, siapa sangka jika singkong ternyata bisa dibuat menjadi berbagai macam produk.
Hal ini yang dilakukan Annisa Pratiwi bersama sang suami, Raka Bagus Vinaya. Bersama sang suami, Annisa berinovasi mengembangkan singkong menjadi sebuah produk yang luar biasa.
Melalui bisnisnya bersama yaitu ‘Ladang Lima’, Annisa dan suami berhasil menjadikan singkong menjadi sebuah produk gluten free. Pihaknya mengubah singkong menjadi tepung gluten free yang bisa bermanfaat untuk membuat berbagai hal.
“Setelah riset selama setahun, akhirnya kami menemukan bahwa hasil olahan singkong dapat dimanfaatkan menjadi tepung terigu berbahan dasar singkong yang ternyata gluten free dan sehat untuk dikonsumsi,” ucap Annisa dalam acara Media Gathering Shopee 11.11, Kamis (2/11/2023).
Baca Juga: Tingkatkan Potensi UMKM Lewat Pelatihan Keripik Singkong
Bukan hanya memberikan keuntungan, dengan inovasinya ini menunjukkan bahan baku lokal bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang membutuhkan diet gluten free dan sama kualitasnya seperti produk impor.
Tidak tanggung-tanggung, dari inovasi tepung yang dibuatnya, juga bisa menjadi produk-produk lainnya. Berbagai produk tersebut seperti kue, mi, pasta, dan lain-lain.
“Kami sudah bisa mengembangkan inovasi produk sehat lainnya, mulai dari cookies gluten free, mie gluten free, pasta singkong, dan aneka tepung premiks lainnya,” jelas Annisa.
Pekerja 70 persen perempuan
Tidak sekadar memberdayakan bahan baku lokal, para pekerja dalam bisnis yang digelutinya ini juga didominasi oleh perempuan. Annisa mengatakan, di daerahnya banyak perempuan yang bekerja sebagai pembuat layang-layang. Namun, tidak bisa dipungkiri kalau jualan layang-layang itu pendapatannya lama.
Baca Juga: Mantan Petani Singkong Ini Kini Punya Brand Skincare yang Sukses, Begini Perjuangannya
Hal tersebut membuat Annisa mengajak ibu-ibu untuk bisa berkontribusi pada pembuatan tepung singkong miliknya. Oleh sebab itu, bisnisnya ini juga membantu memberdayakan para perempuan yang ada di daerahnya.
“Kenapa perempuan? karena di pawar banyak ibu-ibu yang jual layang-layang tapi pendapatannya lama, akhirnya ngajak mereka berkontribusi untuk kita. Selain itu perempuan juga cekatan jadi sangat cocok untuk pengolahan,” jelas Annisa.
Hasil produknya ini Annisa jual di pasaran dan cukup banyak digemari. Tidak hanya itu, ia juga menjual produknya di e-commerce seperti Shopee. Hal tersebut membuat banyak masyarakat luas mengetahui bisnis miliknya itu.