"Kalau sudah begini, apakah tindakan memboikot warung ayam, burger, kopi, dan pabrik sabun-deterjen cabang lokal Israel merupakan tindakan yang bijaksana? Atau justru bisa merugikan sendiri, tanpa memberi dampak apapun terhadap survival warga Palestina," tukasnya.
Sementara itu, peneliti INDEF, Ahmad Heri Firdaus, mengatakan aksi boikot ini dinilai akan lebih merugikan ekonomi Indonesia ketimbang Israel. Ia mengungkapkan bahwa produk-produk lokal memang dapat menjadi alternatif sebagai pergeseran pola konsumsi masyarakat. Namun, produk lokal sendiri belum sanggup bersaing maupun menggantikan perusahaan multinasional yang hendak diboikot.
“Meskipun perusahaan besar itu dipaksa jatuh, kita butuh waktu untuk membangkitkan yang kecil-kecil ini (UMKM lokal),” ujar Heri.
Itulah ulasan singkat seputar seruan boikot produk yang pro-Israel. Bagaimana menurut pendapat Anda?
Kontributor : Rishna Maulina Pratama