Suara.com - Video KH Ahmad Mustofa Bisri atau lebih dikenal Gus Mus ketika tampil dalam sebuah acara di Taman Budaya Surakarta pada Selasa (31/10/2023) malam viral di media sosial.
Dalam video, Gus Mus yang berada di mimbar menceritakan tentang sebuah puisi yang dibacanya pada zaman Orde Baru. Diceritakan, gara-gara puisi yang dibaca Gus Mus itu, ketua panitia acara sampai diamankan oleh pihak berwenang.
Gus Mus pun membacakan puisi menohok itu dari ponselnya di pada 31 Oktober 2023 lalu.
"Zaman kemajuan, inilah zaman kemajuan. Ada sirup rasa jeruk dan durian. Ada keripik rasa keju dan ikan. Ada republik rasa kerajaan," ucap Gus Mus disambut tepuk tangan penonton.
Dikenal sebagai Kiai yang dihormati dan cinta akan puisi, lantas siapa sebenarnya Gus Mus? Simak penjelasan berikut ini.
Profil Gus Mus
KH Ahmad Mustofa Bisri atau lebih sering dipanggil dengan Gus Mus lahir pada 10 Agustus 1944 di Rembang sehingga kini berusia 79 tahun. Dia merupakan seorang budayawan sekaligus pimpinan Pondok Pesantren Raudlatul Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah.
Gus Mus pernah menjadi Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama tahun 2014 hingga 2015 karena menggantikan KH Sahal Mahfudz yang wafat. Dia juga merupakan salah seorang pendeklarasi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus perancang logo PKB yang digunakan hingga kini. Gus Mus juga penyair sekaligus penulis kolom yang sangat dikenal di kalangan sastrawan.
Riwayat pendidikan Gus Mus dimulai di Sekolah Rakyat (SR) Rembang. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri di bawah asuhan KH Marzuqi Dahlan dan KH Mahrus Aly kurang lebih selama 1,5 tahun.
Baca Juga: Profil Husain Djojonegoro, Keluarga Pemilik Orang Tua Group dan ABC
Setelah itu Gus Mus melanjutkan menimba ilmu di Pondok Pesantren Al Munawwir, Krapyak, Yogyakarta selama 4 tahun di bawah asuhan KH Ali Maksum dan KH. Abdul Qadir. Setelah menamatkan di pondok tersebut, dia menimba ilmu di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.