Bela Gibran Mati-matian, Siapa Nusron Wahid Sebenarnya?

Jum'at, 03 November 2023 | 06:45 WIB
Bela Gibran Mati-matian, Siapa Nusron Wahid Sebenarnya?
Bela Gibran Mati-matian, Siapa Nusron Wahid Sebenarnya? (Total Politik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus Panda Nababan dari PDI Perjuangan menganggap Gibran Rakabuming Raka telah berbohong dan tak loyal sehingga mau diusung menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto. Karena tudingan itu pun, Nusron Wahid langsung pasang badan bela Gibran habis-habisan. Lantas siapa Nusron Wahid sebenarnya? 

Sebelumnya, Panda Nababan dan Nusron Wahid diundang untuk menjadi narasumber dalam acara Total Politik. Dalam debat panas itu, Panda sempat menyinggung tentang loyalitas Gibran kepada Ketua Umum PDI Perjuangan yang tidak totalitas dan terkesan plin-plan. Ia menilai bahwa selama ini, Gibran tidak segampang itu berkhianat. 

Menurut penilaian Panda, dia baru menemukan sosok orang (Gibran Rakabuming) yang mudah berbohong. Panda juga merasa heran sehingga menganggap bahwa kejadian ini membuatnya terasa bodoh. 

"Belum pernah menemukan manusia Indonesia (Gibran) semudahnya berbohong. Belum pernah sebegitunya dia gampang berbohong," kata Panda Nababan dalam acara Adu Perspektif detikcom X Total Politik, Rabu (1/11/2023). 

Baca Juga: Cak Imin: Anak Muda Sekarang Banyak yang Belum Kerja Tapi Sudah Mikir Healing

"Nggak merasa bersalah, bayangin itu. Saya loyal kepada Ibu, saya tetap, saya tak terpikirkan menjadi ini. Terus sikapnya berbalik. Terus terang aja aku jadi bego," sambungnya. 

Dalam acara itu, Nusron pun langsung membela Gibran dari tuduhan pembohong. Diketahui, Nusron adalah politikus dari partai Golkar. Dan Golkar menjadi salah satu partai yang mengusung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. 

"Ini persoalannya yaitu Mas Gibran ini, dia menjadi calon wakil presiden menjawab kebutuhan dari kepemimpinan Indonesia mendatang," ungkap Nusron. 

Lebih lanjut Nusron menyebut, jika sikap PDIP dan Panda terhadap Gibran, tak bisa lepas dari istilah Petugas Partai. Sebagaimana diketahui, sampai saat ini Gibran masih menjabat sebagai Wali Kota Surakarta yang diusung oleh PDIP. 

"Seakan-akan kalau orang sudah ada di partai jadi miliknya partai. (Padahal) manusia ini adalah individu yang punya hak berpikir," tegasnya. 

Baca Juga: Mahasiswa Lawan Penggemar Gibran Minta Putusan MK Disidang Kembali Tanpa Anwar Usman, Jimly: Sangat Kreatif

Siapa Nusron Wahid Sebenarnya? 

Nusron Wahid merupakan seorang politikus yang lahir di Kota Kudus pada 12 Oktober 1971 silam. Dia merupakan anggota Partai Golkar sekaligus pemenang pemilu legislatif dari partai berlambang pohon beringin itu. 

Bermodalkan dukungan sebanyak 13.157 suara rakyat di Kudus, ia kemudian berangkat ke Senayan untuk menjabat sebagai anggota komisi VI di DPR RI. Di dalam komisi ini ia menjalankan tugasnya sebagai pengawas kebijakan yang berhubungan dengan perdagangan, investasi, perindustrian, koperasi, UKM dan BUMN, serta Standardisasi Nasional. 

Pada Januari tahun 2011 namanya mulai dikenal sebagian masyarakat, berkat terpilihnya ia sebagai Ketua Umum (Ketum) Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang telah berafiliasi dengan salah satu organisasi agama terbesar Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU). 

Adapun pemilihan ketua organisasi pemuda NU itu berlangsung sebanyak dua putaran. Pada putaran pertama ada sepuluh kandidat yang maju. Hasilnya, Nusron mendapatkam 257 suara, Marwan Ja’far 183 suara, sementara Khatibul Umam Wiranu 40 suara, Syaifullah Tamliha sebanyak 24 suara, Anwar 1 suara, Choirul Sholeh 1 suara, lalu Malik Haroemen 1 suara, Munawar Fuad 3 suara, dan yang terakhir Yoyo Arifianto 1 suara. 

Dari hasil putaran pertama itu hanya Nusron dan Marwan yang layak lolos untuk melanjutkan putaran kedua. Di putaran kedua ini, Nusron Wahid terpilih menjadi Ketua Umum PP GP Ansor setelah berhasil mengalahkan Marwan Jakfar yang merupakan politisi dari PKB. 

Kemenangannya ini kemudian menimbulkan polemik di tengah organisasi setelah sebelumnya terjadi sebuah perdebatan mengenaj aturan batasan usia calon ketua umum NU yang maksimal 40 tahun. Akan tetapi, pada akhirnya masalah tersebut bisa ditangani karena Ketua Umum PBNU, Said Agil Siradj, turun tangan. 

Setelah secara resmi terpilih, ia pun mencoba untuk mengembangkan usahanya sebagai pondasi ekonomi sembari menjalankan organisasi itu. Oleh sebab itu, seluruh unit usaha yang dilakukan oleh kader Ansor ditekankan untuk membangun organisasinya secara maksimal. 

Selain dalam bidang ekonomi, Nusron juga lebih memperkuat kaderisasi di antara para anggotanya untuk mempersiapkan kader-kader penerus pada organisasinya tersebut. Tak sampai disitu, Majelis Dzikir juga lebih ditingkatkan keberadaannya oleh politisi muda dari partai Golkar tersebut. 

Profil Nusron Wahid 

• Nama Lengkap: Nusron Wahid

• Agama: Islam 

• Tempat Lahir: Kudus, Jawa Tengah 

• Tanggal Lahir: 12 Oktober 1973 

• Istri: Dili Rosi Timadar 

Pendidikan 

• MI Miftahutthalibin Mejobo Kudus 

• MTS Qutsiyyah Kauman Menara Kudus 

• SMA Islam Al Ma'ruf Kudus 

• Sarjana Sastra di Universitas Indonesia 

Perjalanan Karir 

• Anggota Komisi VI DPR RI (periode 2009 - 2014) 

• Komisaris PT CBN 

• Komisaris PT Palima Timada 

Demikianlah jawaban atas pertanyaan siapa Nusron Wahid sebenarnya, politikus Golkar yang membela Gibran habis-habisan karena dibilang pembohong oleh Panda Nababan. Semoga bermanfaat! 

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI