Suara.com - Menjadi sosok yang cukup banyak dibahas belakangan ini, Pendeta Gilbert Lumoindong adalah sosok pemuka agama yang dikenal banyak golongan masyarakat namun melihat tampilannya yang selalu glamor, tidak sedikit publik yang mempertanyakan dari mana pemasukan yang dimilikinya. Apakah pendeta digaji gereja? Lalu pendeta sebenarnya mendapatkan uang dari mana?
Tentu saja artikel ini tidak bermaksud mendiskreditkan pihak manapun, dan hanya sekedar ingin mengulas mengenai pendapatan dari seorang pendeta. Penjelasan lebih lengkap dapat Anda cermati pada bagian berikutnya!
Apakah Pendeta Digaji Gereja?
Di Indonesia, pendeta mendapatkan gaji bulanan oleh gereja. Meski demikian, metode dan sistem penggajian yang digunakan berbeda pada setiap gereja tempat pendeta tersebut bekerja. Secara umum gaji pendeta akan dibedakan menjadi gaji tetap dan gaji tidak tetap.
Baca Juga: Khotbah Soal Seruan Damai Israel dan Palestina Blunder, Pendeta Gilbert Lumoidong Kena Hujat
Untuk metode gaji tetap, pendeta akan menerima gaji setiap bulan. Namun pendeta yang berstatus tetap ini tidak memiliki pekerjaan lain atau sampingan, dan fokus menjalankan panggilannya sebagai pendeta dalam melayani para jemaat yang ada di gereja tersebut.
Sistem penggajian lain yang digunakan adalah pendeta menerima uang dari pelayanan yang diberikan. Namun demikian jumlahnya tentu akan berbeda dengan model gaji tetap yang diberikan pada pendeta yang bersangkutan.
Kisaran Gaji yang Diterima Pendeta
Menurut penjelasan seorang pendeta di salah satu akun YouTube, gaji yang diberikan pada pendeta dengan status full mulai dari Rp3.000.000 per bulan. Selain gaji bulanan ini, pendeta juga mendapatkan fasilitas rumah pastori untuk tinggal.
Tidak sedikit pula gaji yang didasarkan pada UMR, atau disesuaikan dengan kemampuan jemaat yang dimilikinya.
Baca Juga: Arief Soemarko Menikah Lagi Tak Lama Setelah Mirna Meninggal, Pendeta Herman Soegeng: Life Goes On
Untuk pendeta tidak tetap sendiri gaji yang diperoleh berasal dari uang pelayanan atau persembahan yang diberikan oleh jemaat. Jadi pendapatannya akan bergantung pada jumlah persembahan para jemaat yang dilayani olehnya.
Rentang gaji atau pendapatan yang diterima akan jauh lebih besar. Artinya, bisa saja lebih sedikit dari nilai yang diterima pendeta tetap, atau bisa juga lebih besar, tergantung pada kemampuan jemaat.
Dijelaskan lebih lanjut bahwa pendeta yang memiliki kekayaan besar biasanya memiliki usaha sampingan yang lain. Ia kemudian mendapatkan panggilan dan melayani jemaat yang ada di sebuah gereja.
Tidak sedikit pula orang-orang berkecukupan dan memiliki kekayaan lebih dan kemudian mendapatkan panggilan pelayanan. Artinya kekayaan yang didapatkan tidak semata bersumber dari gaji yang diperoleh dari gereja atau dari umat, melainkan dari sumber lainnya.
Kontributor : I Made Rendika Ardian